Batu Candi Mataram Kuno di Bawah Pohon Pisang

Batu Candi Mataram Kuno di Bawah Pohon Pisang

Petugas TACB sedang mengukur hasil temuan dugaan batu ujung pipi kaki candi di Dusun Ngablak, Kelurahan Candirejo, Kabupaten Semarang Jumat (25/9/2020). (Maria Novena/Jawa Pos Radar Semarang) UNGARAN – Batu candi peradaban Hindu Budha masa kekuasaan Mataram Kuno ditemukan di bawah pohon pisang. Tepatnya di Dusun Ngablak, Kelurahan Candirejo, Kabupaten Semarang. Bongkahan batu candi tersebut mirip rumah keong atau sanggul rambut. Tak hanya itu beberapa potongan batu berprofil juga ikut terlihat tersusun di bawah pohon pisang. Turhamun, 39, penemu batu tersebut menceritakan, saat itu dirinya akan menanam kacang. Ia yang tak lagi asing dengan bentuk batuan kuno, matanya langsung tertuju pada satu batu yang mirip rumah keong tersebut. Tak banyak pertimbangan Turhamun menggali dan mengambilnya. “Selepas dhuhur ke kebun mau nanem lihat batu itu. Langsung saya bawa pulang, saya cuci,” ungkapnya ketika ditemui di rumahnya Jumat (25/9/2020) ke radarsemarang.jawapos.com. https://radarbanyumas.co.id/diduga-cagar-budaya-batu-yoni-terancam-diterjang-jalan-tol-solo-jogja/ Sementara itu Ketua Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Semarang Tri Subekso mengungkapkan, lokasi temuan batu tersebut memang khas orang Jawa kuno ketika membangun candi. Dataran tinggi, dekat gunung dan sumber mata air. Pihaknya pun menduga masih ada beberapa serpihan sisa candi di lokasi tersebut. “Iya, batu yang menyerupai sanggul rambut ini merupakan ujung pipih tangga. Melihat unsur bebatuannya mirip dengan Candi Ngempon. Dari lokasi sih menunjukkan tempat khas adanya candi,” terangnya. Batu kuno tersebut memiliki panjang 41 cm, tinggi 24 cm dan lebar 19 cm. Pihaknya akan melakukan penelusuran lebih lanjut. Untuk memastikan sisa candi peribadatan masyarakat Hindu Budha atau periode Jawa Kuno. Apakah dari abad 8 hingga 10 masehi atau masa lasik tua era kekuasaan Mataram Kuno. “Hasil temuan ini pastinya akan dilestarikan dengan menaruhnya ke Museum Pandanaran di Tuntang. Kebetulan tanah ini juga milik pemkab, sehingga tak sulit untuk mengamankan temuan,” pungkasnya. (ria/zal/bas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: