Trans Jateng Solo - Sragen Resmi Beroperasi Hari Ini

Trans Jateng Solo - Sragen Resmi Beroperasi Hari Ini

Bus Trans Jateng rute Terminal Tirtonadi Solo menuju Terminal Sumberlawang, Sragen. (DAMIANUS BRAM/RADAR SOLO) SOLO – Masa sosialisasi bebas tarif untuk operasional Trans Jateng rute Solo-Sragen berakhir kemarin (9/9). Mulai hari ini (10/9), biaya retribusi untuk penumpang mulai dikenakan secara normal. Kepala Balai Transportasi Jateng Joko Setiawan mengatakan, penumpang Trans Jateng Koridor 1 Subosukowonosraten jalur Solo-Sragen mulai diterapkan. Penumpang umum dikenakan biaya Rp 4.000, sementara untuk pelajar, buruh, dan veteran cukup membayar Rp 2.000. “Masa sosialisasi mulai 1-9 September sudah selesai. Hari ini (10/9) mulai pembayaran normal. Kami optimistis penumpang tidak akan keberatan karena biayanya masih sangat murah dan terjangkau untuk layanan ini,” kata dia. Menurut Joko, momen peralihan dari masa sosialisasi ke masa pembayaran normal akan diwarnai dengan penurunan penumpang. Mengingat jumlah penumpang masa sosialisasi belum dapat dijadikan pijakan soal efektivitas layanan. “Monitoring kami selama sosialisasi, kebangkitan penumpang Trans Jateng cukup tinggi. Namun, belum bisa dijadikan acuan untuk menentukan angka tertinggi atau terendah kemanfaatannya dalam waktu tertentu,” jelas Joko. Selama masa sosialisasi kemarin, penumpang diisi oleh berbagai orang yang berbeda selama melakukan perjalanan. Meski ada sejumlah penumpang dengan mobilitas harian, pengguna Trans Jateng pada masa sosialisasi kemarin juga diisi penumpang tujuan wisata maupun mereka yang penasaran dengan layanan baru ini. https://radarbanyumas.co.id/honda-cr-v-jadi-awal-mula-kecelakaan-maut-beruntun-tol-solo-semarang-pasutri-korban-tewas-hendak-liburan-ke-magelang/ “Masih akan kami pantau dan evaluasi ke depan seperti apa. Ini sebagai dasar untuk melihat efektivitas layanan Trans Jateng. Apakah sudah memenuhi semua keinginan penumpang atau perlu ditambah penyesuaian ke depan seperti apa,” papar dia. Salah satunya perihal menentukan jam-jam padat pada layanan tersebut. Sebagai contoh, pada pukul berapa kebangkitan tertinggi penumpang dalam satu hari. Jika dinilai masih perlu ditambah, pihaknya akan memfokuskan layanan pada jam padat tersebut. “Nanti kita lihat dulu mana jam padatnya. Misal jam padat ternyata pagi dan sore menjelang petang, maka nanti pada jam tertentu bisa diperpanjang,” kata Joko. Saat ini waktu operasional dimulai pukul 05.00 sampai pukul 18.00. Pihaknya berharap, dengan layanan yang nyaman, aman, dan lebih pasti ini pola mobilitas masyarakat bisa berubah. Dari yang semula menggunakan kendaraan pribadi mulai beralih ke transportasi publik. “Harapan besarnya ada pemanfaatan transportasi publik yang lebih masif sehingga bisa mengurai kemacetan. Dampak lainnya bisa menekan terjadinya kecelakaan lalu lintas,” tutur dia. (ves/bun/ria/rs/ves/per/JPR) #trans jateng #rute solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: