Semringah Rumah Makan

Semringah Rumah Makan

Oleh Dr. Encep Saepudin Pemilik rumah makan itu semringah. Ramadhan tahun ini, sejumlah pelanggannya sudah memesan tempat untuk berbuka puasa di rumah makannya. Meskipun belum sebanyak sebelum terjadi pandemi Covid-19, tetap patut disyukuri. Sebab dua Ramadhan terakhir, tidak ada pelanggan yang pesan tempat karena penegakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Berdasarkan hasil Survey Sensum Ramadhan Consumer Insight 2022 terhadap 1500 responden di lima kota besar di Indonesia, hanya 4 persen yang berencana mengurangi belanja konsumsinya. Sedangkan 57 persen berencana meningkatkan pengeluaran, dan 39 persen berencana tetap mempertahankan angka belanjanya. Survey tersebut membawa harapan optimis bahwa kegiatan ekonomi bangkit kembali. Mengembalikan Ramadhan dan perayaan Idul Fitri sebagai penghelat pertumbuhan ekonomi. Peningkatan belanja konsumsi sebagaimana hasil survey tersebut belum tentu mengarah pada perbuatan konsumtif. Sebaliknya mereka yang mengurangi belanjanya belum tentu kikir. Saya menyakini bahwa yang belanjanya bertambah karena diberi kelapangan rezeki. Sedangkan yang mengurangi belanjanya karena semua orang tahu dan maklum bahwa tahun 2022 ini masih merupakan tahun pemulihan ekonomi keluarga. Selama dua tahun terakhir banyak diantara teman atau saudara kita harus menerima kenyataan pahit berhenti dari pekerjaan atau usahanya merugi akibat pandemi. Namun apa pun kondisinya, para responden dari kalangan muslim memiliki niat yang sama yaitu berlomba-lomba dalam kebajikan. Juga, termasuk kita. Di bulan penuh berkah ini sengaja mengeluarkan anggaran belanja lebih untuk beramal kepada sesama makhluk Allah SWT. Semampunya. Sebab amal kebaikan selama Ramadhan dilipatgandakan sebagaimana hadits: "Barang siapa yang pada bulan itu mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu kebaikan, nilainya seperti orang yang melakukan perbuatan yang diwajibkan pada bulan lainnya. Dan, barang siapa yang melakukan suatu kewajiban pada bulan itu, nilainya sama dengan 70 kali lipat dari kewajiban yang dilakukannya pada bulan lainnya. Keutamaan sedekah adalah sedekah pada bulan Ramadan." (HR. Bukhari-Muslim). Sejumlah rumah makan sudah mulai menerima pesanan dari muzaki. Dari pesanan hanya hitungan jari dan hingga ratusan boks. Lalu, pesanan itu dikirimkan ke sejumlah titik yang sudah ditetapkan. Siapa pun boleh mengambilnya. Siapa pun mendapatkan berkah Ramadhan. Semoga Ramadhan 1443 H ini menjadi momentum semringah rumah makan. Semringahnya menjadi pertanda geliat perekonomian. Amin. (*/Akademisi UMP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: