Inovasi Pertanian Moderen, UMP Tingkatkan Softskill Mahasiswa, Hingga Panen Sayuran Hidroponik

Inovasi Pertanian Moderen, UMP Tingkatkan Softskill Mahasiswa, Hingga Panen Sayuran Hidroponik

Panen sayuran yang dibudidayakan dengan system hidroponik dalam praktikum dan penelitian di Kebun Budidaya UMP. OURWOKERTO - Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Banyumas, Jawa Tengah melakukan panen panten sayuran yang dibudidayakan dengan system hidroponik dalam praktikum dan penelitian di Kebun Budidaya. Panen sayuran hidroponik ini dihadiri oleh Kepala Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian, Kepala Laboratorium Agribisnis, Kepala Kebun Budidaya, Praktikum dan Penelitian, Para dosen dan Tenaga kependidikan serta perwakilan mahasiswa Fakultas Pertanian. Kegiatan itu merupakan rangkaian dari pelatihan dasar dan Workshop Hidroponik yang dilaksanakan pada tanggal 9 Juni 2020 lalu. “Panen sayuran hdiroponik ini dilaksanakan selama 5 hari hingga tanggal 25 juli 2020. Pada kesempatan ini produk yang dirpoduksi antara lain berjenis sawi-sawian seperti sayuran pakcoy dan selada,” kata Kepala Lab Agribisnis Fakultas Pertanian Yusuf Enril Fathurrohman SP MSc, Senin (27/7). Menurutnya, program pelatihan hidroponik ini dikoordinasi oleh Laboratorium Agribisnis dengan tujuan kedepan untuk meningkatkan softskill mahasiswa fakultas pertanian agar dapat belajar mengenai aktivitas bisnis di bidang pertanian dimulai dari hulu hingga ke hilir. “Kegiatan meliputi pra produksi, produksi, pemeliharaan, penyortiran, pengemasan, pemasaran & pengiklanan serta pendistribusian,” katanya. Menariknya di fase pertama semua hasil panen berhasil dipasarkan dan distribusikan. “Pendistribusian hasil panen sayuran hidroponik untuk sementara dilakukan dengan target semua dosen dan pegawai di lingkungan Universitas Muhammadiyah Purwokerto,” jelasnya. Sementara itu, Laboran Agribisnis Fakultas Pertanian Muhammad Amir Biky SP mengatakan, sayuran Hidroponik dari Fakultas Pertanian UMP diberi nama “HydroponicMu” Healthy Food for Your Good Mood. “Pada fase pertama ini sayuran hidroponik Fakultas Pertanian menggunakan system NFT (Nutrient Film Technique) yang sudah tersedia 480 lubang netpot tanaman dan memiliki kapasitas produksi sekitar 250 bungkus. Dalam waktu 4 Hari, Hampir seluruh hasil panen terjual dan isi didalam bungkus terdiri dari 2 sampai 3 netpot yang masing-masing terdiri dari selada perbungkus dengan harga Rp. 6.000 pakcoy Rp. 5.000 dengan masing-masing berat kurang lebih 200 gram,” paparnya. Untuk diketahui, Fakultas pertanian UMP semakin melakukan berbagai perkembangan secara modern dengan mengikuti zaman yang ada agar dapat berinovasi lebih baik untuk kemajuan pertanian di Indonesia.(FP/tgr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: