Dini Hari Nanti, FC Barcelona vs SSC Napoli: Revisi Kampanye sang Presiden

Dini Hari Nanti, FC Barcelona vs SSC Napoli: Revisi Kampanye sang Presiden

Menjuarai Liga Champions. Itu sudah seperti janji dari kampanye setiap calon presiden FC Barcelona kalau ingin terpilih. Tak terkecuali Joan Laporta yang setahun lalu terpilih. Sayang, janji Laporta sudah pasti tidak akan terealisasi musim ini karena Barca tak lagi berada di Liga Champions. Musim ini Laporta pun harus merevisi janji kampanyenya dengan target juara yang tidak biasa: Liga Europa. ”Kami akan coba memenanginya (Liga Europa, Red),” kata Laporta kepada Mundo Deportivo. Ucapan Laporta tak pelak mengundang banyak sindiran dari berbagai pihak. Seperti klub Liga Primer Rusia Zenit Saint Petersburg yang menyindir Barca lewat TikTok. Dalam sindirannya, Barca diibaratkan seorang anak yang ketahuan ibunya mendengarkan lagu tema Liga Champions di dalam kamar. Bukan hanya itu. Laman resmi Barca diejek habis-habisan oleh warganet di media sosial setelah menulis ”Liga Europa adalah salah satu trofi yang hilang di Museum FC Barcelona” sepekan lalu. ”Merasa yakin bisa memenanginya (Liga Europa, Red) setelah tersingkir dari fase grup Liga Champions. Wow,” salah satu sindiran dari warganet. Terlepas dari sindiran dan cibiran yang datang, memang tidak akan mudah bagi Barca merealisasikan kampanye sang presiden. Sebab, perjalanan Barca untuk menjuarai Liga Europa bakal panjang. Dalam penampilan pertama saja, yang notabene masih first leg playoff fase knockout, Gerard Pique dkk sudah menghadapi SSC Napoli dini hari nanti (siaran langsung SCTV/Vidio pukul 00.45 WIB). Entrenador Barca Xavi Hernandez menyatakan, tidak ada yang perlu disesali dengan klubnya kini berkiprah di Liga Europa. ”Anda akan menyaksikannya (Barca di Liga Europa). Mungkin fans marah. Ya, tentu saja. Tetapi, kami akan mencari peluang untuk memenanginya karena itu berarti membuka pintu kami ke Liga Champions (musim depan, Red),” tuturnya seperti dilansir di laman resmi klub. Persaingan di Liga Europa, diakui Xavi, juga sama ketatnya dengan di Liga Champions. Sebab, Napoli pun sejatinya klub yang beberapa musim terakhir berkiprah di Liga Champions. ”Napoli juga klub hebat. Jadi, anggap saja ini masih seperti bermain di Liga Champions,” tandas Xavi. Demi ambisi besar di Liga Europa, Xavi tetap akan menurunkan komposisi pemain terbaik. Khususnya memberi porsi lebih untuk pemain yang punya pengalaman bagus di Liga Europa seperti striker Luuk de Jong maupun Pierre-Emerick Aubameyang. https://radarbanyumas.co.id/dini-hari-nanti-psg-vs-madrid-menguji-sihir-messi/ De Jong pernah juara bersama Sevilla pada 2019–2020, sedangkan Auba membawa Arsenal lolos ke final Liga Europa 2018–2019. Sementara bagi allenatore Napoli Luciano Spalletti, kembali ke Camp Nou sama seperti mengulangi momen ketika dia masih menukangi Inter Milan pada 2018–2019. Ketika itu dia bersama Inter datang ke Camp Nou membawa pulang kekalahan dua gol tanpa balas. Itu yang tidak ingin diulang Spalletti bersama Lorenzo Insigne dkk. (jawapos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: