Torino Kalahkan AS Roma, Hadiah Menyedihkan Sang Pangeran
TURIN – Besok (27/9) adalah hari yang seharusnya sangat menyenangkan bagi Francesco Totti. Sebab, dia bakal menggenapkan masa kehidupannya di Bumi ini menjadi 40 tahun. Kemarin (25/9), momen perayaan itu sudah terlihat ketika dia mencetak gol melalui eksekusi penalti di menit 55. Gol itu menjadi gol yang ke-250 sepanjang 24 musim karirnya di Serie A, atau 605 pertandingan. Torehan ini membuat Totti berada pada posisi kedua capocannoniere sepanjang masa Serie A. Dia berselisih 40 gol dari attaccante legendaris Lazio, Novara, dan Pro Vercelli, Silvio Piola yang mencetak 290 gol pada periode 1929-1954. Dalam urusan jumlah laga di Serie A sendiri, Totti sudah menjadi yang pertama dengan gap sepuluh laga dari kiper Juventus Gianluigi Buffon (605-595). Pujian pun langsung diarahkan kepada Pangeran Roma tersebut. ”Dia layaknya Peter Pan,” puji Direktur Roma, Mauro Baldissoni, seperti dilansir Mediaset Premium. ”Dia bermain seperti anak-anak. Aku harap dia bisa mempertahankan sifatnya itu setiap kali turun ke lapangan,” lanjutnya. Baldissoni melanjutkan, performanya yang bagus dalam bebeberapa bulan terakhir, dimana salah satunya terjadi saat dia mencetak lima gol di semua ajang musim lalu, menjadi alasan manajemen untuk memperpanjang kontraknya hingga akhir musim panas tahun depan. ”Totti adalah bagian dari Roma. Malah, dia sendiri-lah Roma,” tegas Baldissoni. ”Dia memiliki kontrak enam tahun yang membuatnya bisa mencoba posisi manapun yang ia inginkan. Sebab, dia adalah sejarah dari klub ini,” lanjutnya. Tidak hanya dari internal Roma, sang lawan Torino, yang diwakili oleh allenatore Sinisa Mihajlovic, juga mengatakan bahwa suami Ilary Blasi tersebut adalah salah satu pemain terbaik saat ini. Kebetulan, keduanya pernah menjadi bagian Giallorossi, julukan Roma, pada musim 1992-1994. Mihajlovic mengatakan dia masih ingat bagaimana Totti berjanji untuk mentraktirnya makan malam jika Mihajlovic bisa meyakinkan pelatih Roma saat itu, Vujadin Boskov, untuk memberikannya debut. ”Dia berjanji untuk mengajakku makan apapun, selama itu bukan pizza,” kelakar Miha seperti dikutip Football Italia. ”Aku senang fans memberikannya standing ovation karena dia adalah pemain kelas dunia. Aku harap dia tidak akan berhenti dari sepak bola,” ulas arsitek asal Serbia tersebut. Sayang, berbagai rekor yang bakal menjadi hadiah manis ulang tahunnya itu harus ia pendam dalam kesedihan. Maklum, AS Roma kalah dengan skor 1-3 dari tuan rumah di Stadio Olimpico Grande Torino. Andrea Belotti mencetak gol pertama Il Toro, julukan Torino, saat pertandingan memasuki menit kedelapan. Sementara Iago Falque, yang ironisnya adalah penyerang pinjaman dari Roma, menorehkan brace (dua gol) masing-masing pada menit ke-53 dan 65. Ini adalah kemenangan kedua Torino atas Roma dalam kurun waktu delapan musim terakhir. Miha dengan bangga mengatakan, dia seakan melihat sebelas banteng melawan tim ibukota. ”Kami mencetak tiga gol, membentur tiang, dan menciptakan 4-5 peluang yang sangat bagus. Jadi, ini adalah kemenangan yang layak kami dapatkan,” lanjut eks allenatore AC Milan dan Sampdoria itu. Secara khusus, Mihajlovic memberikan kredit kepada Joe Hart yang mulai menemukan performa terbaiknnya sejak debut yang berujung kekalahan 1-2 dari Atalanta (11/9). Kiper timnas Inggris yang dipinjam dari Manchester City itu melakukan empat penyelamatan gemilang dan melakukan 46 persen passing sukses. ”Kehadirannya membuat seluruh tim terangkat konfidensinya,” papar Miha. Sementara itu, Falque menyatakan senang karena dua gol yang dicetaknya membawa Roma ke peringkat delapan klasemen sementara. ”Tiga poin ini membawa kami kepada perubahan dinamika bermain dan tambahan keyakinan yang bisa membuat kami dengan tenang menatap laga demi laga ke depan,” papar winger berkebangsaan Spanyol tersebut dilansir dari Sky Sport Italia. Terpisah, allenatore Roma, Luciano Spalletti, mengatakan bahwa dia menurunkan Totti menggantikan Daniele De Rossi di menit 46 karena dia merasa laju serangan Il Lupi, julukan lain Roma, sangatlah macet. Selain Edin Dzeko yang melakukan delapan tembakan, kebanyakan penyerang Roma seperti Mohamed Salah dan Diego Perotti hanya bisa membukukan satu kesempatan. ”Ada semacam arogansi disini,” keluh Spalletti dalam konferensi pers dikutip dari Sky Sport Italia. ”Kami kehilangan determinasi dan membuang-buang peluang emas. Kami membiarkan pertahanan kami berlubang,” kecamnya. (apu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: