(2) Chelsea vs Man City (1) - Sang Filsuf pun Berhenti Bermimpi

(2) Chelsea  vs Man City (1) - Sang Filsuf pun Berhenti Bermimpi

LONDON – Josep Guardiola pernah dalam titik terendahnya di Premier League. Tepatnya saat Everton menghajar Manchester City empat gol tanpa balas (15/1). Kekalahan terbesar di liga sepanjang karirnya sebagai pelatih, kekalahan kelima di Premier League yang membuat City terpaut 10 angka atas Chelsea sebagai pemuncak klasemen kala itu. Apa yang dia katakan saat itu? ''Saya belum menyerah. Meskipun kini situasinya lebih sulit, tapi saya belum merasa harus mengkhawatirkannya (kehilangan peluang juara Premier League),'' katanya di usai laga seperti dikutip ESPN. Sang Filsuf masih merenda mimpinya membawa Manchester City juara di Premier League. Dan mimpi Sang Filsuf ternyata hanya bertahan sampai Kamis dini hari kemarin WIB (6/4). Dia berhenti bermimpi usai anak asuhnya ditaklukkan Chelsea 1-2 di Stamford Bridge, London, pada pekan ke-30 Premier League. ''Hari ini (kemarin, Red) Premier League sudah pergi dari kami. Persaingan kini hanya antara Tottenham (Hotspurs) dan Chelsea,'' kata Guardiola kepada Sky Sports. Eden Hazard yang menghancurkan mimpi Guardiola. Hazard mencetak dua gol, masing-masing pada menit ke-10 dan ke-35 melalui eksekusi penalti. Gol balasan Sergio Aguero pada menit ke-26 pun tidak mampu menghindarkan Guardiola dari noda hitam dari karir kepelatihannya. Karena, dia pertama kali merasakan enam kekalahan dalam satu musim di liga sepanjang karir melatihnya. Guardiola lempar handuk ketika City masih mempunyai delapan laga tersisa musim ini. Selisih poinnya dengan Chelsea masih 14 poin, jumlah poin yang secara matematis masih bisa terkejar. Namun, Chelsea dan Spurs terus konsisten di top two. Lagipula, dalam delapan laga terakhirnya City masih meladeni dua lawan berat, Manchester United (28/4), dan Leicester City (13/5). ''Untuk saat ini, kami ingin mengamankan tempat di Liga Champions,'' ungkap Guardiola. Ya, meski hanya top four, jalan City tidak kalah sulitnya seperti saat mengejar Chelsea. Berada di peringkat keempat, The Citizens – julukan City – terpaut empat poin dari Arsenal dan United. Keduanya sama-sama mengemas empat poin. ESPN menyebut, dengan performa City di empat laga Premier League terakhir yang hanya bisa mengemas tiga poin dari 12 poin tersedia, ancaman gagal lolos ke Liga Champions untuk kali pertamanya masih menghantui Guardiola. "Kami harus memenangi laga ini, tapi kami hari ini tidak mampu memenanginya. Itulah kenapa kami ucapkan selamat kepada Chelsea,'' kata dia. Setali tiga uang dengan mengamankan spot Liga Champions. Untuk mendapatkan trofi pelipur lara musim ini dari Piala FA pun tidak mudah. Pasalnya, di semifinal City sudah ditunggu lawan-lawan berat dari sesama klub top four. City bakal menghadapi Arsenal di Wembley, 24 April mendatang. Lalu, di tempat yang lain Chelsea melawan Spurs. Andaikan mampu lolos dari jeratan Arsenal, antara Chelsea dan Spurs calon lawan City. Kedua klub itu belum pernah dikalahkan City musim ini. Pelajaran penting dari musim ini. City harus mampu lebih efisien dalam memanfaatkan setiap peluangnya. Musim ini, City sudah melakukan 472 kali shots, dan 187 kali di antaranya lepas dari sasaran. Atau hampir 40 persen peluang itu melebar. Dari 472 kali tembakan, hanya 53 gol yang mereka koleksi. Atau, 8,9 tembakan per satu golnya. Bandingkan dengan catatan Chelsea yang mencetak 65 gol dari 435 tembakannya. Per satu gol, mereka butuh 6,69 kali tembakan. Menurut Kompany, ke depan rekan-rekannya harus belajar lebih kreatif lagi dalam menembus pertahanan lawan. ''Kredit kami berikan kepada Chelsea hari ini. Mereka bertahan dengan kokohnya, mereka juga bermain solid, dan mereka benar-benar tidak butuh banyak peluang untuk menciptakan gol. Saya harus berkata, kami tidak terlihat goyah. Kami juga solid, dan kami berurusan dengan serangan balik dengan sangat baik,'' tambah Kompany. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: