Jabar dinilai Tidak Fair Play Dalam Pelaksanaan PON XIX/2016 yang Akan Dibuka Presiden Jokowi Malam Ini
BANDUNG- Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) menjadi venue untuk opening ceremony Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 malam ini. Meski secara resmi PON baru dibuka hari ini, beberapa cabang olahraga (cabor) dipertandingkan sejak tiga hari lalu. Secara umum, pertandingan berjalan lancar. Kondisi arena yang disiapkan pun baik. Yang menjadi sorotan justru masalah nonteknis. Yakni, kecenderungan tuan rumah Jabar bertindak tidak fair play. Ketua Harian KONI Jatim M. Nabil mengatakan, pihaknya tidak mendapatkan kesempatan menjajal venue loncat indah dan balap motor. Padahal, hal itu penting bagi atlet untuk mengenal medan pertandingan. "Tidak boleh mencoba venue, kecuali Jabar," katanya. Hal yang sama terjadi di cabor berkuda. Sembilan kontingen memprotes keputusan tuan rumah yang mendapatkan dua wild card. Mereka adalah DKI Jakarta, Riau, Jatim, Sulbar, Kalbar, Sumbar, Sulut. NTT, dan Kalsel. Sembilan daerah itu meminta Panitia Besar (PB) PON membatalkan wild card untuk Jabar. "Ada sepuluh ekor kuda milik Jabar yang tidak perlu ikut babak penyisihan. Sementara kuda-kuda dari provinsi lain harus berjibaku untuk lolos ke final," ujar Ketua Pengprov Pordasi DKI Jakarta Alex Asmasoebrata. Babak penyisihan telah digelar pada 15 September. Sedangkan final dilaksanakan pada 27 September. Tuan rumah telah mengikuti babak penyisihan. Namun, dengan fasilitas wild card, Jabar bisa berleha-leha melenggang ke final dengan menempatkan dua kuda di tiap-tiap nomor perlombaan. Secara keseluruhan, ada lima nomor yang dilombakan. "Masa recovery kuda minimal sebulan, baru fit kembali. Lha ini cuma rehat 13 hari, sudah harus kembali tampil. Tenaganya belum 100 persen. Sudah pasti kuda Jabar yang tidak ikut penyisihan kondisinya fit," kata Alex. "Ini mencederai nilai sportivitas," tegasnya. Sementara itu, opening ceremony malam ini diprediksi meriah. Tuan rumah menyiapkan anggaran Rp 90 miliar untuk dua acara seremoni, pembukaan dan penutupan pada 29 September nanti. Sebanyak 1.400 penari akan beraksi. Dilengkapi dengan pesta kembang api. Presiden Joko Widodo akan membuka secara resmi PON 2016 malam ini. "Semoga acara seremoni berjalan dengan baik. Mudah-mudahan tari-tarian kolosal bisa membanggakan kita sebagai bangsa Indonesia," kata Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dalam jumpa pers di Trans Hotel, Bandung, kemarin. Tujuh atlet dan mantan atlet berpartisipasi dalam penyalaan api PON. Mereka adalah pasangan peraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, Taufik Hidayat, Susi Susanti, Risa Suseanty, Ade Rai, serta Anton Suseno. Risa Suseanty bertugas memegang api PON, sedangkan Ade Rai membawa lentera. Selanjutnya, presiden memberikan api PON kepada Lala Diah Pitaloka, atlet muda juara dunia karate, untuk menyalakan api di kaldron. (nes/JPG/c11/ca)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: