Kepesertaan JKN Ditarget 90 Persen Sampai Akhir Tahun
Kepala BPJS Kesehatan Purwokerto, Debbie Nianta Musigiasari membagikan brosur pada pedagang di area Kebun Raya Baturraden beberapa waktu lalu. (LAILY MEDIA Y/RADARMAS) PURWOKERTO - Kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sampai akhir tahun ini ditarget 90 persen. Hal itu disampaikan Kepala BPJS Kesehatan Purwokerto, Debbie Nianta Musigiasari. Dia mengatakan, sebelumya pihaknya menargetkan kepesertaan JKN 95 persen. Namun jika dilihat secara realistis, khusus di Kabupaten Banyumas, pencapaian target 90 persen. Di wilayah kerja BPJS Kesehatan Purwokerto, ada dua kabupaten yang mendekati target. Di Kabupaten Banyumas 86 persen, dan Purbalingga 87 persen. "Dua kabupaten itu pencapaian target tertinggi sampai sekarang, setara dengan tingkat nasional," katanya. Debbie menuturkan, untuk mencapai target bagi di Kabupaten Banyumas, masih harus ada penambahan 160 ribu penduduk dari jumlah penduduk 1,8 juta jiwa. Pihaknya melalukan kerja sama dengan organisasi pemerintah daerah (OPD) terkait. "Salah satunya dengan audiensi bersama bupati dan OPD terkait dengan Kepesertaan JKN," tuturnya. https://radarbanyumas.co.id/instruksi-presiden-ke-kapolri-bpjs-kesehatan-jadi-syarat-urus-sim-stnk-dan-skck/ Dia menyampaikan, peserta JKN juga bisa melakukan skrining riwayat kesehatan melalui aplikasi Mobile JKN, Website BPJS Kesehatan, Chat Asisstance BPJS Kesehatan (CHIKA), atau Aplikasi Pcare FKTP. Peserta JKN mengisi pertanyaan tentang riwayat kesehatan diri sendiri maupun keluarga, serta pola konsumsi makanan di Fitur atau Menu Skrining Riwayat Kesehatan. Kepala BPJS Kesehatan Purwokerto, Debbie Nianta Musigiasari membagikan brosur pada pedagang di area Kebun Raya Baturraden beberapa waktu lalu. (LAILY MEDIA Y/RADARMAS) "Berlaku untuk peserta JKN usia di atas 15 tahun," terangnya. Skrining riwayat kesehatan bisa dilakukan setahun sekali. Jika hasilnya risiko rendah, bisa dilanjutkan menjaga pola hidup sehat, olahraga, serta konsultasi kesehatan dengan dokter FKTP melalui telekonsultasi, atau Kunjungan Langsung ke FKTP jika diperlukan. Jika hasilnya risiko sedang dan tinggi, dilanjutkan konsultasi kesehatan dengan Dokter FKTP melalui telekonsultasi, atau kunjungan langsung ke FKTP. Bisa juga dengan skrining kesehatan atau pemeriksaan lanjutan di FKTP. "Perlu melakukan skrining riwayat kesehatan, untuk mengetahui sedini mungkin risiko penyakit seperti diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik, dan jantung koroner, sehingga bisa dicegah sebelum terjadinya penyakit," pungkas Debbie. (rdr/ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: