Mahasiswa dan Emak-emak di Purwokerto Sudah Muak, Protes Kenaikan Harga Hingga Penundaan Pemilu

Mahasiswa dan Emak-emak di Purwokerto Sudah Muak, Protes Kenaikan Harga Hingga Penundaan Pemilu

PROTES : Ibu rumah tangga turut sampaikan protes diantara mahasiswa dari berbagai kampus di Purwokerto. Mereka mengkritisi kenaikan harga komoditi hingga isu tiga periode di depan kantor DPRD Kabupaten Banyumas, Jumat (8/4). DIMAS PRABOWO/RADARMAS PURWOKERTO - Ratusan mahasiswa gabungan beberapa elemen organisasi dari FMN, HMI, BEM Unsoed, UMP dan IMM di Banyumas menggelar unjuk rasa ke DPRD Kabupaten Banyumas, Jumat (8/4) sore. Mereka mendesak pemerintah untuk tetap menyelenggarakan pemilu 2024 dan segera menstabilkan harga kebutuhan pokok. Aksi damai diawali dengan longmarch dari kampus UIN Saizu dan Unsoed Purwokerto. "Kami menuntut lembaga negara untuk menstabilkan harga bahan pokok dan BBM," kata Alfan Maulana Akbar perwakilan dari Unsoed saat orasi. Lebih lanjut, mereka juga mendesak MPR untuk tidak melakukan upaya perpanjangan masa jabatan Presiden melalui amandemen UUD 1945. Selain tuntutan di atas, para mahasiswa juga menuntut hentikan kriminalisasi dan intimidasi masyarakat sipil, serta menyerukan agar ada reforma agraria sejati dan industrialisasi. Selain mahasiswa, sejumlah ibu rumah tangga turut menyuarakan keresahan hatinya. Mereka mengaku muak dengan pemerintahan saat ini karena dianggap tengah menyengsarakan rakyat dengan kenaikan sejumlah komoditi seperti, harga minyak goreng dan BBM. https://radarbanyumas.co.id/ini-foto-demo-mahasiswa-di-purwokerto-sampai-tuntut-harga-migor-murah/ "Turunkan Jokowi," teriaknya disambut ratusan mahasiswa. PROTES : Ibu rumah tangga turut sampaikan protes diantara mahasiswa dari berbagai kampus di Purwokerto. Mereka mengkritisi kenaikan harga komoditi hingga isu tiga periode di depan kantor DPRD Kabupaten Banyumas, Jumat (8/4). DIMAS PRABOWO/RADARMAS "Turunkan Jokowi," teriaknya disambut ratusan mahasiswa. Usai diterima anggota dewan, Bupati Banyumas, Ir H Achmad Husein juga menemui mahasiswa dan sempat naik ke mobil komando aksi. Husein mengaku setuju dengan semua point tuntutan mahasiswa. "Pertama, untuk turunkan harga barang, saya setuju. Kedua, untuk penundaan pemilu saya juga setuju untuk tidak diadakannya penundaan pemilu," kata Husein. Senada juga diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Banyumas Supangkat. Dia bahkan menandatangani tuntutan mahasiswa yang melaksanakan aksi damai di depan kantor DPRD tersebut. "Kami sepakati dan tanda tangan karena tuntutan yang diajukan rasional," kata dia. Soal naiknya harga-harga kebutuhan pokok dan juga BBM ia juga tidak sepakat atas keputusan pemerintah. Pasalnya saat ini masyarakat masih dalam kondisi pemulihan ekonomi. Pun dengan pelaksanaan pemilu, ia sepakat dengan apa yang diserukan oleh mahasiswa agar tetap dilaksanakan tahun 2024 nanti. "Sepanjang rasional kita bisa terima. Pemilu sudah diputuskan, masa jabatan presiden juga sudah diatur dalam UUD," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/demo-ratusan-mahasiswa-di-purwokerto-tolak-penundaan-pemilu-bupati-banyumas-ir-achmad-husein-saya-juga-setuju-untuk-tidak-diadakannya-penundaan-pemilu/ Aspirasi mahasiswa, lanjut dia, akan disampaikan ke pemerintah pusat dalam waktu dekat. "Selasa depan kita kirim ke pusat," pungkasnya. (mhd/aam/why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: