Trend Bersepeda Meredup, Harga Sepeda di Purwokerto Kini Normal Kembali

Trend Bersepeda Meredup, Harga Sepeda di Purwokerto Kini Normal Kembali

Bersepeda Meredanya trend bersepeda berpengaruh terhadap harga. Saat ini, harga sepeda di Kota Satria mulai kembali normal. Salah satu Karyawan Toko Sepeda 'Semarang' di Purwokerto Erla Sari (25) mengatakan, harga sepeda sudah normal kembali setidaknya mulai awal tahun ini. "Dulu saat awal-awal pandemi, harga sepeda lipat yang Rp 3,5 juta kini sudah Rp 2 jutaan. Untuk merk tertentu seperti Pacific yang sempat tembus Rp 8 juta, saat ini Rp 6 juta," terangnya. Selama delapan tahun bekerja di toko sepeda, dia mengaku awal-awal pandemi justru jadi berkah baginya. Permintaan sepeda terus bertambah. https://radarbanyumas.co.id/sekda-banyumas-himbauan-bersepeda-ke-asn-tunggu-level-2/ "Dulu saking ramainya mau makan saja susah. Dan sering pulang malam pukul 19.00-19.30, biasanya pukul 17.00 sudah pulang," tuturnya. Saat ramai-ramainya, dia dalam sebulan bisa menjual sekitar 600 unit sepeda. Sepeda lipat dan juga sepeda gunung jadi yang paling diburu kala itu. Sepeda gunung dahulu yang harganya mulai Rp 1,3-8 juta, saat ini sudah normal menjadi Rp 1,2-7 juta. "Bisa naik 100% harganya karena dari pabriknya juga barangnya kosong. Jadi kalau mau ya harganya naik," tuturnya. Saat ini ia katakan, rata-rata sepeda yang terjual sekitar 5 unit. Pengunjung tokonya, pun sudah normal kembali. Tidak seperti dulu dimana, dalam sehari bisa 50-100 orang yang datang. Saat ini sekitar 20 orang saja. Meredupnya tren bersepeda juga diakui oleh pemilik bengkel sepeda Dodo Bike Aloysius Tri Widodo. Menurutnya, saat ini yang datang untuk menggunakan jasanya, adalah mereka yang benar-benar hobi sepeda. Bukan yang hanya ikut-ikutan tren saja. "Ada, cuma sekarang yang servis yang hobi saja. Kemarin banyak yang musiman," jelasnya. Saat ini ia katakan, rata-rata ada sekitar 5 orang yang datang ke bengkel sepeda miliknya untuk servis. "Awal tahun kemarin sekitar bulan Maret antrian di bengkel saya bisa 10-15 antrian," paparnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: