Kisah Warga yang Dikarantina di Hotel Rosenda: "Di Sini Jadi Gendut Pak Bupati, Makan Tiga Kali Sehari"

Kisah Warga yang Dikarantina di Hotel Rosenda:

Sampai Selasa (22/6) siang, RK Hotel Rosenda sudah terisi 75 penghuni. PURWOKERTO - Saat ini ketersediaan kamar untuk kasus positif Covid-19 di Rumah Karantina (RK) Hotel Rosenda hanya ada 100. Namun, kini sudah terisi 75 penghuni. https://radarbanyumas.co.id/hotel-rosenda-baturraden-disiapkan-jadi-rumah-sakit-darurat/ Koordinator RK Hotel Rosenda, Saeful Amin mengatakan, Selasa (22/6) siang, jumlah penghuni yang diisolasi di hotel bintang tiga ini sudah dua pertiga dari kapasitas yang ada. Melihat ketersediaan kamar yang hanya 100 kamar, tak perlu lama menunggu kamar terisi penuh oleh penghuni yang datang bukan dari klaster keluarga. "Kamar sampai 100. Tapi, masih tersedia aula," katanyas. Saeful menjelaskan untuk RK Wisma Wijayakusuma yang letaknya tidak begitu jauh dengan RK Rosenda hingga Selasa (22/6) siang belum dibuka. Dirinya sepakat kurang maksimal bagi RK Wisma Wijayakusuma yang letaknya persis berhadap-hadapan dengan obyek wisata Baturraden dibuka jika lokawisata Baturraden beroperasio. " Di RK Pondok Slamet sampai siang ini ada sekitar 34 orang penghuni. Baik di Rosenda maupun Pondok Slamet belum ada yang dipulangkan," terang dia. Disinggung soal RK Hotel Rosenda yang akan dijadikan rumah sakit darurat Covid-19 di Banyumas, dia mengaku belum tahu kapan itu akan diberlakukan. Jika benar-benar dijadikan rumah sakit darurat, tentunya harus ada tambahan dokter dan nakes selain dokter jaga, petugas BPBD Banyumas dan PMI Banyumas yang saat ini bertugas. "Belum ada keputusan dan belum ada persiapan khusus di sini," kata dia. https://radarbanyumas.co.id/banyumas-usulkan-rumah-sakit-darurat-ke-ganjar-pranowo/ Proses Izin Kemarin, Bupati Banyumas langsung meninjau persiapan pembuatan RS Darurat di Hotel Rosenda. Langkah ini sebagai bagian dari rencana penyediaan 1.000 tempat tidur bagi pasien covid-19. "Bagaimana di sini?" kata Bupati kepada penghuni yang ada di balkon. "Di sini jadi gendut pak, makan tiga kali sehari," ujar perempuan muda berkaos hijau dengan rambut yang dikuncir. Sejak tiga hari lalu, Hotel Rosenda memang sedang digunakan menjadi tempat karantina terpusat. Tempat itu, setelah nanti menjadi RS Darurat hanya akan menampung pasien dengan gejala ringan sampai sedang. Nantinya bisa muat 330 pasien. Sedangkan untuk gejala sedang sampai berat, bupati mengatakan akan tetap ditempatkan di Rumah Sakit. "Hotel Rosenda (RS Darurat,red) ini merupakan pengembangan dari RS Banyumas. Diampu RS Banyumas," kata dia. Akan ada tenaga medisnya, obat-obatan, oksigen, dan segala rupa seperti di Rumah Sakit. Bupati mematok target, Minggu depan sudah bisa berjalan RS Darurat itu. "Kalau karantina masih ada di Balai Diklat, Pondok Slamet, dan rencana di Wijayakusuma," ujarnya. Bupati mengakui, saat ini Pemkab kembali menarik rem darurat untuk mencegah penularan Covid-19 di Banyumas. Aturan pembatasan pun dilakukan. Bahkan hari Selasa (22/6) saja menjadi sejarah. Total ada 12 yang meninggal karena covid. "Hari ini tertinggi sepanjang sejarah," kata Bupati. Bupati mengatakan, pada bulan Juni ini, sampai dengan Selasa (22/6) ada 80 yang meninggal karena covid-19. (yda/aam/mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: