Aris Santoso Kisahkan Sambil Mata Berkaca-kaca, Anak Bawa Kabar Tangannya Mesti Dipotong Saat di RS Siaga Medi

Aris Santoso Kisahkan Sambil Mata Berkaca-kaca, Anak Bawa Kabar Tangannya Mesti Dipotong Saat di RS Siaga Medi

MENGADU: Korban dugaan malpraktek (tengah) mengadu ke Ketua Peradi Suara Advokasi Indonesia DPC Purwokerto. MAHDI SULISTYADI/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Mata yang berkaca-kaca saat Aris Santoso (72) menceritakan bagaimana tangan kirinya diamputasi. Ia tak pernah menduga itu bakal terjadi padanya, sebab sebelumnya Ia mengaku tak ada masalah dengan tangan kirinya itu. https://radarbanyumas.co.id/masuk-rs-siaga-medika-karena-sakit-perut-diinfus-malah-akhirnya-tangan-diamputasi-pengacara-kejar-pertanggungjawaban-rs/ "Saya masuk RS Siaga Medika Rabu (5/5) diinfus, itu dengan keluhan muntah-muntah, sakit perut," katanya. Kamis malam, setelah diinfus, sudah tidak enak pada bagian tangan yang diinfus itu. Dihari yang sama pula, perawat mengatakan bahwa Jumat akan bertemu dengan dokternya. "Jumat ketemu dokter, saya tunggu sampai jam 4 sore ternyata dokternya tidak juga datang. Tangan sudah sakit luar biasa," katanya. Setelah bertemu dokter, Ia mengatkan, anaknya kemudian dipanggil untuk menghadap dokter. "Tau-tau anak saya datang dan mengatakan tangannya mesti dipotong. Anak saya menangis. Begitu juga saya," ujarnya. Hari senin (10/5) tangan kirinya diamputasi. Mendapat aduan tersebut, Joko Susanto, selaku Ketua Peradi Suara Advokasi Indonesia DPC Purwokerto mengatakan akan lakukan advokasi agar RS bertanggungjawab atas kejadian tersebut. "Ini dugaan malpraktek dari salah satu Pelayanan Kesehatan yang ada di Banyumas," katanya. Indikasi malpraktek menurutnya, pasien dalam keadaan tidak menderita tekanan darah tinggi, juga gula. "Cara penanganan berdasarkan informasi dari korban tidak dilakukan dari tenaga medis yang kompeten. Sehingga mengakibatkan pembuluh darahnya pecah. Sehingga bagian organ tangan sebelah kirinya mengakibatkan kematian sehingga selama lima hari itu dia diamputasi," tuturnya. Selain itu, lanjutnya, pasien sehat dicampurkan juga dengan pasien covid. Menurutnya, Aris ini adalah pasien Kartu Indonesia Sehat (KIS) sehingga menurutnya ada perlakuan yang tidak sebagaimana mestinya. Tindakan yang kurang pas. "Upaya hukum yang kami lakukan, meminta pertanggunjawaban ke RS yang melakukan tindakan medis yang menurut kami dugaan malpraktek," tuturnya. Sementara itu, dikonfirmasi Dirut RS Siaga Banyumas, dr Panji Anggara mengatakan secara resmi pihaknya belum mendapatkan permintaan penjelasan. "Kalau informasinya pasien tersebut memang pasien Siaga Medika," tuturnya. Ditanya mengenai kronologi, menurutnya, untuk detail baru akan koordinasi dengan dokter penaggungjawab pelayanan. "Kami meminta waktu untuk koordinasi terlebih dahulu. Jadi informasi yang sudah disampaikan dari pasien coba kami konfirmasi terlebih dahulu," tandasnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: