Mahasiswa di Purwokerto Diswab Sebelum Aksi, Ingatkan 23 Tahun Reformasi, Hukum Tidak Jadi Alat Kepentingan da

Mahasiswa di Purwokerto Diswab Sebelum Aksi, Ingatkan 23 Tahun Reformasi, Hukum Tidak Jadi Alat Kepentingan da

AKSI: Mahasiswa peserta aksi peringatan 23 tahun Reformasi membagikan bunga kertas bertuliskan harapan kepada masyarakat pengguna jalan di sekitar Tugu Pancasila, Purwokerto, Minggu (23/5). DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Pada akhirnya segala rutinitas harus terbiasa dengan kebiasaan baru. Seperti saat mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed akan menggelar aksi di Tugu Pancasila Purwokerto. Mereka terlebih dahulu menjalankan tes rapid antigen. https://radarbanyumas.co.id/unsoed-masuk-15-besar-nasional-perguruan-tinggi-terbanyak-meloloskan-pkm/ Meski acak, awalnya para mahasiswa ini enggan melakukannya. Lalu dilakukan diskusi, dan mereka meminta untuk rapid tes tersebut dibuka secara terang-terangan. Salah satu mahasiswa, Fakhrul Firdausi, pada saat diskusi tersebut mengatakan jika mahasiswa meminta ijin untuk melihat alat tes tersebut betul-betul baru dan melihat prosesnya. "Serta kami meminta ijin untuk dokumentasi hasilnya," ujarnya. Sementara itu, Kabag Ops Polresta Banyumas, Kompol Agus Subiyanto mengatakan, sebelum dilakukan aksi memang dilaksanakan rapid antigen sebagai upaya pencegahan covid-19 di Banyumas. "Kami acak 10 mahasiswa. Kita hanya lakukan random saja, untuk mengetahui kondisi dari adek-adek mahasiswa ini," tuturnya. Sampel 10 dari 22 mahasiswa yang melaksanakan aksinya tersebut, hasilnya semua negatif. Ia melanjutkan, sebetulnya bukan hanya kali ini saja. Sebelumnya dari Dokkes Polresta Banyumas, paska lebaran ini juga sudah pernah melaksanakan kegiatan serupa, seperti di tempat wisata, pusat perbelanjaan, dan sebagainya. "Kami juga sudah laksanakan rapid tes massal di Kecamatan, secara acak di masing-masing Kecamatan yang diawaki oleh masing-masing Polsek," ujarnya. Dalam aksi yang dilakukan pada Minggu (23/5) tersebut, layaknya hal wajib dalam demo, mereka membawa beragam aspirasi yang ditulis dalam kertas. Tulisan tersebut seperti "Langkah Reformasi terjegal oligarki". Selain itu, para mahasiswa ini juga memberikan setangkai bunga mawar plastik, yang di batangnya menempel sepucuk kertas. Bertuliskan: Harapan 23 tahun Reformasi Hukum tidak menjadi alat kepentingan dan kekuasaan. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: