Penanganan Drainase Perkotaan Purwokerto Fokus di Lima Titik, Masih Ada PR 30 Titik Drainase

Penanganan Drainase Perkotaan Purwokerto Fokus di Lima Titik, Masih Ada PR 30 Titik Drainase

DRAINASE: Alat berat mejeng di Jalan A Yani Purwokerto, (27/4), sebagai salah satu upaya penanangan drainase perkotaan. DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Ada sekitar 30 titik drainase di perkotaan Purwokerto yang memerlukan penanganan. Tahun ini Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas, secara bertahap baru bisa melayani lima titik. https://radarbanyumas.co.id/kawasan-kumuh-disulap-jadi-kampung-wisata-di-purwokerto-dibuat-panggung-dan-jogging-track-view-tugu-gada-rujak-polo/ https://radarbanyumas.co.id/drainase-perkotaan-dikaji-ulang-termasuk-genangan-di-jalan-s-parman-purwokerto/ Kasi Drainase DPU Kabupaten Banyumas Heri Jatmiko mengatakan, 30 titik drainase itu adalah yang masuk lapak aduan. 5 titik yang bisa ditangani tahun ini meliputi Simpang Geriatri, Martadirejan I, Jalan Supriyadi, Depan PDAM, dan Jalan Pahlawan. "Lima titik itu paling urgen," katanya. Ia tambahkan, faktor usia dan sedimentasi jadi penyebab drainase tidak bekerja maksimal dan perlu ditangani. Khusus sedimentasi, ia sebut jadi faktor yang paling banyak dijumpai. Penanganan drainase tahun 2021 pihaknya melakukan 16 penanganan. Yang 11 lokasi masih perencanaan. "Sedimentasi karena adanya ranting, sampah, lumpur yang bertahun-tahun mengeras. Sehingga menghambat aliran air saat hujan turun," jelasnya. Dalam penanganan drainase ia minta kerja sama dari masyarakat. Terutama untuk rajin membersihkan saluran drainase. Menurutnya, saat ini masyarakat kurang peduli akan hal itu. "Kita akan coba tangani semua. Karena anggaran terbatas sekitar Rp 2 miliar, penanganan kita gunakan skala prioritas," paparnya. Untuk penanganan Simpang Geriatri yang tengah dilakukan ia sebut, gorong-gorongnya penuh dengan lumpur. Apabila sebuah drainase bermasalah kemungkinan terbesar adalah terjadi bumpet. Dan itu ia sampaikan, biasanya disebabkan oleh tumpukan sampah. "Kita berharap Simpang Geriatri, H-10 lebaran sudah tidak boleh ada kegiatan. Setelah itu boleh dilanjutkan lagi," paparnya. Kedepan pihaknya akan melakukan identifikasi drainase diseluruh wilayah Banyumas. Itu untuk memetakan drainase mana saja yang perlu ditangani. "Untuk perkotaan banyak drainase di jalur-jalur segmen area Kali Bener dan Kali Kranji," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: