Pedagang Pasar di Purwokerto Ikut "Menjerit", Sepi Pembeli Jelang Ramadan
SEPI: Situasi lorong los pedagang sayur Pasar Manis Purwokerto, Kamis (8/4). LAILY MEDIA YULIANA/RADARMAS PURWOKERTO - Seperti tahun kemarin, seminggu menjelang Ramadan, situasi pasar sepi pembeli. Tidak seperti saat kondisi masih normal dari pandemi covid-19. Sepinya pembeli, otomatis mengurangi penjualan barang dagangan. Seperti yang dialami Pedagang Sayur di Pasar Manis Purwokerto, Arsitin. Dia mengeluhkan sepinya pembeli. Tidak hanya menimpa dirinya, tetapi juga pedagang lainnya. https://radarbanyumas.co.id/khusus-di-bulan-ramadan-pedagang-di-banyumas-minta-jam-malam-diperpanjang/ "Biasanya maksimal seminggu sebelum puasa, sudah banyak yang stok sayur atau bumbu," ujarnya. Dia mengatakan, sepinya pembeli membuat dagangannya tidak laku berminggu-minggu. Dan sayur yang busuk, mau tidak Arsitin membuangnya. "Tidak mungkin saya jual sayur busuk," katanya. Dengan sepinya pembeli, harga sayur dan bumbu masih normal jelang Ramadan tahun ini. Namun tetap saja, keuntungan yang diperoleh pedagang sedikit. "Tabungan sudah berkurang untuk modal, mau pinjam bank, takut tidak bisa nyicil," tuturnya. Senada dengan Arsitin, Pedagang Sayur lainnya di Pasar Manis Purwokerto, yang tidak ingin disebutkan namanya, juga mengeluhkan sepinya pembeli. Dia mengatakan, biasanya ramai pembeli sampai sore. Selama pandemi, hanya sampai jam 14.00. "Dulu bisa selesai jualan sampai jam empat sore, sekarang habis Dzuhur sudah banyak yang tutup," ujarnya. Dia pun mengatakan, dalam kondisi normal, situasi di setiap lorong los pedagang pasti ramai. Bahkan sampai berdesakan. Apalagi menjelang Ramadan. Kali ini bisa dihitung dengan jari. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: