Mudik Dilarang, Organda Banyumas Pasrah, Sektor Transportasi Kian Lesu
SEPI: Suasana Terminal Bulupitu Purwokerto sepi beberapa waktu lalu. LAILY MEDIA YULIANA/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Larangan mudik kembali diberlakukan pada tahun ini. Adanya pandemi memang menjadi satu-satunya alasan. Larangan mudik ini tidak hanya berpengaruh kepada masyarakat saja. Melainkan juga mereka yang bekerja pada sektor transportasi. Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Banyumas H Sugiyanto mengatakan cukup kecewa dengan aturan tersebut. Sebab tahun kemarin saja sudah seperti itu. https://radarbanyumas.co.id/mudik-dilarang-organda-cilacap-kita-di-dpd-organda-jawa-tengah-sudah-mendesak-adanya-insentif/ "Namanya angkutan sedikit-sedikit ada panen sebetulnya kalau Lebaran, tapi kalau seperti ini ya tidak jadi panen lagi," ujarnya. Kalau misal mudik tidak dilarang, pun sudah kalah dengan bantuan bus gratis. Seperti yang sebelum-sebelumnya diberikan oleh Pemerintah. "Harapan kita memang panen. Tapi sekarang ada mudik maupun tidak ada mudik sudah mati kutu. Belum ada covid juga sudah susah, tambah lagi covid, jadi tambah susah," tuturnya. Fenomena seperti ini, menurutnya juga terjadi pada daerah-daerah lain. Tidak hanya di Banyumas saja. "Dengan adanya kebijakan dilarang mudik tersebut, kita menunggu kebijakan Pemerintah saja. Tidak ada langkah yang bisa dilakukan selain menunggu kebijakan Pemerintah. Kita diam saja ngikutin Pemerintah," katanya Sementara itu, Ia menuturkan, banyak juga dari rekan-rekannya yang akhirnya alih profesi. Sedangkan yang belum beralih, menurutnya, karena terbentur modal. "Kami menunggu perubahan situasi, barangkali kembali normal seperti dulu. Meski tidak tahu sampai kapan. Tidak ada kejelasan mau sampai kapan akan seperti ini," tuturnya. (mhd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: