Pengelolaan Wisata Ikan Suamiku di Tesda, Formas Pesung: Nyemplung Bersihkan Sampah, Terus Cari Solusi Penanga
PURWOKERTO - Ditaburi dengan ribuan ikan nila merah, saluran Banjaran II Kompleks Taman Edukasi Sumber Daya Air (Tesda) yang disulap menjadi wisata ikan Sungai Elok, Sungai Ekonomi dan Harapanku (Suamiku). Masih terkendala penanganan sampah. Selain itu, karena belum beradptasinya ikan dengan arus sungai yang deras, setiap harinya ada 5 ekor ikan yang mati di saluran itu. https://radarbanyumas.co.id/wisata-ikan-suamiku-di-kompleks-tesda-purwokerto-kepala-dpu-6-000-ikan-dilepas-dorong-jadi-wisata-kalau-diambil-ya-sudah-selesai/ "Faktor sampahnya ini luar biasa, jadi kendalanya di sampah, tiap hari itu banyak, belum lagi sampah yang tenggelam, jadi kendalanya kita belum ketemu solusi untuk ngatasi sampahnya," kata Gito, Warga atau Anggota Forum Masyarakat Peduli Sungai (Formas Pesung) kepada Radarbanyumas.co.id, Kamis (25/3). Dikarenakan belum beradaptasinya ikan dengan arus yang deras, Ia menambahkan, tiap hari terdapat beberapa ekor ikan yang mati. "Kalau sehari rata-rata 5 ekor ikan mati, itu karena belum bisa menyesuaikan dengan arus, jadi ada yang mati ada yang juga yang lari keatas," tambahnya. Ada yang mati adapula ikan yang lari keatas grujugan. "Kalau ikannya sih cepat gede, cuma kendalanya itu yang lari keatas sama yang mati. Yang lari keatas karena ketinggian air terjun dan yang dibawah ini itu rata, karena sampah numpuk jadi airnya gak lancar, jadi airnya rata dengan grujugan, akhirnya ikan nyebrang dan lari keatas," terangnya. Tetapi meski adanya kendala tersebut, menurutnya, pihaknya tetap akan berupaya untuk mengatasi hal tersebut. "Ini kalau nyemplung untuk bersihin sampah yang tenggelam itu kita dua kali sehari, pagi dan sore. Kalau sampah yang keliatan paling setiap 1 jam kita bersihkan, jadi kita tetap berupaya, dan alhamdulillah kalau sore juga disini sudah mulai ramai," tutupnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: