Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia di Banyumas, Gembira Dapat Undangan, Sempat Tak Lolos karena Hipertensi

Vaksinasi Covid-19 Bagi Lansia di Banyumas, Gembira Dapat Undangan, Sempat Tak Lolos karena Hipertensi

VAKSIN: Seorang Lansia warga Purwanegara, Kecamatan Purwokerto Utara menerima vaksin Covid-19 di Puskesmas Purwoketo Utara. DIMAS PRABOWO/RADARMAS Vaksinasi Covid lansia yang mulai berjalan Senin (8/3) ditargetkan selesai dalam 5 hari ke depan hingga Sabtu (13/3). Kabid Sumber Daya Kesehatan (SDK) Dinkes Kabupaten Banyumas Slamet Setiadi SKep Ns MM mengatakan, untuk vaksinasi Covid-19 bagi lansia dimulai serentak di seluruh puskesmas, Senin (8/3). Meskipun demikian, sebagian puskesmas berkabar ke Dinkesbelum memulai vaksinasi Covid-19 lansia karena telah menjadwalkan agenda yang tidak kalah penting. https://radarbanyumas.co.id/lansia-usia-74-tahun-meninggal-pasca-vaksinasi-di-banyumas-kadinkes-lagi-dikaji-tim-kipi/ https://radarbanyumas.co.id/lansia-meninggal-pasca-vaksin-bupati-banyumas-husein-meninggal-bukan-karena-efek-vaksin/ "Yang belum mulai tidak banyak," katanya, Senin (8/3). Slamet menjelaskan, waktu vaksinasi Covid-19 lansia semua diserahkan kepada pihak puskesmas. Termasuk nama-nama lansia yang divaksin dari puskesmas yang lebih mengetahui. Yang terpenting target vaksinasi lansia selesai pada Sabtu (13/3) tercapai. "Kamis pekan ini tanggal merah. Artinya 40 puskesmas hanya memiliki waktu 5 hari untuk menyelesaikan 10.000 dosis," terang dia. Dari pantauan Radarmas di Puskesmas Purwokerto Timur II, pelaksanaan vaksinasi lansia di puskesmas dimulai sekitar pukul 10.00 WIB dan selesai pukul 12.30 WIB. Dari informasi petugas pendaftaran, dari 35 lansia sasaran penerima vaksin hari pertama, hanya 24 lansia yang disuntik. Sebanyak 11 lansia lainnya sudah ada jadwal tersendiri di faskes lainnya. Salah satu sasaran penerima vaksin, Hudoyo (61) dari Sokanegara mengungkapkan, dirinya merasa gembira mendapat undangan sebagai daftar sasaran penerima vaksin Covid-19 lansia. Tidak ada rasa ketakutan dari pekerja proyek tersebut meski datang ke puskesmas seorang diri tanpa didampingi istrinya yang berusia lebih muda. "Skrining saya tidak lolos hanya karena tensi tinggi. Tensi saya 185 padahal standarnya dibawah 180. Ditunggu sebentar malah naik 190. Akhirnya tunda pulang dulu. Nanti diundang lagi," katanya ketika ditemui Radarmas, Senin (8/3). Dia berpesan kepada sejawat lansia di Banyumas agar tidak perlu takut untuk divaksin Covid-19. Dengan vaksinasi Covid-19, diyakinkannya lansia bisa bertambah sehat. Perbedaan vaksinasi lansia dengan lainnya, saat skrining hanya ditambah lima pertanyaan. Salah satunya kemampuan lansia dalam menaiki 10 anak tangga. "Jika tidak lolos skrining karena tensi tinggi dari pihak puskesmas memberi obat," tuturnya. Sementara itu, Puskesmas II Sumpiuh mencatat sebanyak 70 lansia menjalani vaksinasi. Lansia yang divaksin merupakan anggota prolanis puskesmas. "Lansia yang divaksin adalah komorbid. Kebanyakan hipertensi dan kencing manis. Mereka sudah menjadi perhatian puskesmas melalui prolanis. Kesehatan mereka kami pantau terus," jelas Kepala Puskesmas II Sumpiuh Muslikhin. Pantauan Radarmas di lokasi, beberapa lansia yang datang bertanya tentang vaksinasi ke petugas di depan pintu masuk gedung. Sebab, lansia memiliki penyakit penyerta. Muslikhin yang sedang memantau antrean di luar gedung menjelaskan kepada lansia. Bahwa yang diundang belum pasti langsung divaksin. Sebab, menjalani screening terlebih dahulu. Lansia komorbid lebih berisiko tertular corona virus. Sehingga diprioritaskan untuk vaksinasi. "Khusus lansia, nanti 28 hari lagi kami undang kembali untuk menjalani vaksinasi tahap kedua," terang Muslikhin pada lansia. Sementara itu, Camat Sumpiuh Ahmad Suryanto menenekankan kepada lansia agar selalu mematuhi protokol kesehatan. Meskipun telah divaksin. "Sampaikan juga ke warga sekitar, untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Menyingkirkan duri di jalan kita mendapatkan pahala. Apalagi mengingatkan yang tidak memakai masker di masa wabah ini. Semoga menjadi kebaikan," tandas Ahmad di lokasi vaksinasi. (yda/fij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: