Kol Kota Makin Pesimistis Bangkit, Sopir: Minta Dianter Kemana Saja, Kita Antar
Transportasi yang satu ini masih bertahan. Namun makin memprihatinkan. Angkot. Jamak disebut Kol Kota pada masanya. Sopir angkot, Sakun mengatakan, sehari pernah tidak dapat penumpang. Setoran per hari Rp 20 ribu juga sering tidak tercapai. "Ada yang sampai berhenti jadi sopir angkot," katanya. https://radarbanyumas.co.id/transportasi-di-banyumas-kian-menepi-di-masa-pandemi-omset-bus-dan-travel-anjlok/ Sebelum pandemi, penumpang masih lumayan. Setidaknya setiap hari ada. Sekarang di masa pandemi, ada lima penumpang sudah sangat bersyukur. Sopir angkot lainnya, Melan mengaku pesimis bisa kembali normal, walaupun kondisinya sudah normal lagi. Sebagai upaya agar tetap dapat penumpang, angkot sekarang tidak ditetapkan rute. "Semua rute dilepas, kalau ada penumpang minta dianter ke mana saja, kita antar tidak mengikuti jalur sebelumnya," tutur Melan. Menurutnya, penurunan penumpang ini tidak hanya khawatir adanya covid-19. Tetapi juga permasalahan ekonomi. Sebab pendapatan menurun. Bahkan ada yang berhenti bekerja. Sehingga memutuskan tetap di rumah saja. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: