WBP Lapas Kelas II A Purwokerto Dilatih Buat Sapu Glagah
Penandatanganan Program bimker Lapas Kelas II A Purwokerto bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Purbalingga. BANYUMAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Purwokerto menggelar bimbingan kerja (Bimker) terhadap 20 Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Program bimker ini, Lapas Kelas II A Purwokerto bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Purbalingga. Kalapas Kelas II A Purwokerto Sugito mengatakan, bekerjasamanya pihaknya dengan Disperindag Purbalingga karena Purbalingga merupakan sentranya glagah. "Glagah ini kan jadi ikon Purbalingga. Bahkan terbesar di Jawa Tengah," katanya. https://radarbanyumas.co.id/personil-gabungan-razia-kamar-wbp-lapas-kelas-ii-a-purwokerto/ Selain itu, pelatihan pembuatan sapu glagah ini untuk menjunjung kearifan lokal. "Kalau tidak dilestarikan nantinya akan tergerus produk berbahan plastik. Dan kami pilih yang tidak terlalu rumit. Nantinya produk juga akam dipromosikan keluar," katanya. WBP sedang mengerjakan Ia melanjutkan maksud dari bimker ini sesuai dengan program pembinaan yang tercantum dalam kemasyarakatan. "Jadi setiap narapidana nantinya diberi bekal mempersiapkan diri setelah keluar dari lapas. Menjadi manusia yang baik, bertanggungjawab, dan berguna di masyarakat," katanya. Ia menyebut andai saja dalam sehari saja satu WBP bisa membuat satu sapu, 100 sapu bisa terbuat dalam sehari. "Ini nanti bisa memberikan kontribusi di penerimaan negara bukan pajak," katanya. Sugito memberikan semangat ke WBP Sugito melanjutkan pihaknya akan terus memantau perkembangan para WBP. "Agar bisa maju para WBP harus tekun. Harapannya bisa jadi modal awal saat keluar nanti dam tidak terjerumus halnyang melanggar hukum," katanya. Plt Kepala Disperindag Purbalingga, Johan Arifin mengatakan dalam kegiatan ini instruktur langsung diberikan pada ahlinya. "Kami datangkan bukan hanya pengusaha lokal. Namun juga perajin sekaligus eksportir sapu glagah.Tidak ada kata terlambat, karena banyak pengusaha yang baru sukses di umur 50 tahun," katanya. Terus dibimbing Kasi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Kelas II A Purwokerto, Junaidi mengatakan pelatihan ini sebelumnya dilakukan seleksi pada WBP. "Dari 600 narapidana kami seleksi berdasar kemauan serta tingkah laku. Didapat 20 orang ini," katanya. Pelatihan ini rencananya akan dilakukan selama 12 hari ke depan. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: