71 Obwis Ditutup, Asosiasi Minta Tak Ada Penutupan, Usul Hanya Pembatasan di Masa PPKM

71 Obwis Ditutup, Asosiasi Minta Tak Ada Penutupan, Usul Hanya Pembatasan di Masa PPKM

DITUTUP: Suasana Lokawisata Baturraden sebelum pemberlakuan PPKM di Banyumas. Saat ini seluruh objek wisata di Banyumas terpaksa tutup. DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sedang berlangsung ini, menutup semua objek wisata yang ada di Banyumas. Setidaknya, ada 71 obwis yang ditutup sampai tanggal 25 Januari mendatang. Ini merupakan kali kesekian sektor wisata tutup total. Menanggapi hal ini, Ketua Asosiasi Penyelenggara, Atraksi dan Aktivitas Wisata (APAAW) Banyumas, Agus Triono mengatakan jika pihaknya bersama asosiasi akan melakukan audiensi dengan pimpinan daerah. https://radarbanyumas.co.id/bupati-banyumas-ppkm-jangan-mubazir/ https://radarbanyumas.co.id/psbb-di-banyumas-wisata-ditutup-jika-melanggar-ijin-bisa-dicabut/ "Ya kalau bicara 11-25 Januari sudah tidak bisa diutak-utik. Sudah ketok palu. Paling upaya kita, setelah 25 itu. Sehingga kami akan meminta audiensi kepada Pemerintah daerah. Agar kebijakan bisa diubah," katanya. Kebijakan yang Ia maksud adalah adanya penutupan. Dimana jika diperpanjang masa PPKM atau yang sebelumnya digembar-gemborkan PSBB itu, wisata diharapkan untuk tetap dibuka. "Tidak ditutup melainkan pembatasan saja," katanya. Ia menjelaskan, jika objek wisata ditutup, justru biaya lebih besar. Sebab, obwis tersebut tidak terawat dan sebagainya. "Yang kedua, keliatan tidak konsisten," ujarnya. Sehingga, masyarakat jadi tidak tahu buka atau tidak objek wisata jika berulang kali ada kebijakan penutupan tempat wisata. "Harapan kami ya kebijakan hanya pembatasan saja. Kita tidak tau ini PPKM akan perpanjang atau tidak. Namun, kalau perpanjang ya harapan kami itu," tuturnya. Sebelumnya, pembatasan ini juga sudah dilakukan. Yaitu 50 persen dari total kapasitas. Namun nantinya, jika akan dibatasi kembali, maka diturunkan lagi menjadi 30 persen pun menurutnya tak masalah. Terpenting adalah jangan ditutup. "Rencananya sebelum tanggal 25 ini akan meminta audiensi. Kami sedang siapkan surat permohonan. Meminta waktu untuk bisa audiensi," tandasnya. (mhd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: