Berjalan Setahun, Operasional PDU Di Bobosan Masih Alami Beberapa Kendala
Operasional PDU di Bobosan. Foto Erwin/Radar PURWOKERTO - Beroperasi tanpa adanya subsidi lagi dari Pemerintah setelah diresmikan sejak akhir tahun 2019 lalu. Operasional Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah Di Kelurahan Bobosan masih alami beberapa kendala. Supartono, Kepala KSM PDU Bobosan mengatakan, kendala tersebut berupa masih terlalu tingginya biaya pengeluaran operasional dibanding pemasukan. https://radarbanyumas.co.id/hanya-dapat-residu-penghasilan-pdu-bobosan-tak-capai-target/ "Biaya operasional masih terlalu tinggi, jadi simalakama maju kena mundur kena. Pada dasarnya saya kurang karyawan tapi kalau saya tambah resiko upah tidak masuk," katanya kepada Radarbanyumas.co.id, Selasa (5/1) Dengan jumlah karyawan yang saat ini terdiri dari 11 orang, selanjutnya Ia juga menjelaskan, terdapat pula kendala seperti pembatasan kuota produksi kresek untuk bahan aspal hotmix serta pemasaran produksi kompos yang sulit memiliki pasaran. "Untuk kresek juga ada pembatasan kuota, kemudian kompos, pemasarannya ini kami sulit sementara untuk kompos yang beli itu DLH," tambahnya. Namun meski terdapat beberapa kendala tersebut, untuk mesin seperti mesin konveyer, mesin pencacah organik, mesin ayak, mesin pres, mesin pencacah sampah, pencacah plastik, kemudian mesin pemilah. Saat ini tidak memiliki masalah dan beroperasi dengan lancar. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: