Jalan Santai Radar Bareng DPU Banyumas ke Jembatan Jalan Tembus Gerilya - Soedirman: Jembatan Tanda Susuri Lo

Jalan Santai Radar Bareng DPU Banyumas ke Jembatan Jalan Tembus Gerilya -  Soedirman: Jembatan Tanda Susuri Lo

Tim Radar Banyumas bersama dengan DPU Banyumas saat jalan santai di proyek pembuatan Jalan tembus Gerilya Soedirman. Ahmad Erwin/Radar Banyumas PURWOKERTO-Seiring dengan seringnya menjadi obyek swafoto, begini fakta yang harus diketahui masyarakat terkait pembangunan jembatan layang dan jalan tembus Gerilya - Soedirman. Tulisan ini merupakan rangkuman dari Jalan Santai DPU Banyumas Bareng dengan Tim Kreatif Radar Banyumas, Sabtu, 18 Juli 2020. Sebagai awalan, latar belakang Pemeritah Kabupaten Banyumas membangun Jalan penghubung Gerilya - Soedirman tersebut dikarenakan prediksi kajian dari Dinas Perhubungan bahwa 20 atau 10 tahun yang akan datang di ruas jalan Jenderal Soedirman dan Jalan Gerilya akan mulai mengalami kemacetan. "Dalam hal ini pak Bupati menginginkan adanya jalan Gerilya Soedirman yang menghubungkan jalan Gerilya dan Jalan Soedirman. Karena Kondisi kajiannya Dinas Perhubungan, kira-kira suatu saat nanti 20 tahun atau 10 tahun yang akan datang kedua jalan ini sudah dalam kondisi macet, jadi macetnya macet total. Sehingga di RPJM tu sudah muncul bahwa diperlukan jalan penghubung baru. Jadi mengurai kemacetan yang dikota maupun mempercepat arus transportasi," kata Irawadi, Kepala DPU Banyumas kepada Radarbanyumas.co.id, Sabtu (18/7). Dimana, jalan yang nantinya dikabarkan diberi nama Bung Karno, selain dikarenakan berada ditepi sungai Kranji dan merupakan jalan baru ditengah Kota, sehingga diharapkan tidak hanya sekedar menjadi jalan saja tetapi juga menjadi ikon baru Kota Purwokerto. Dan dalam pememilihan desain jembatan layang Gerilya - Soedirman, Irawadi juga menjelaskan, dengan berbagai macam alternatif pilihan desain, akhirnya Bupati memilih bentuk desain saat ini. "Nah itu kita buat, pak Bupati memilih alternatif, beliau memilih ini, kalau saya menyebut time tunnel, kalau dulu masih muda-muda dulu itu ada film time tunnel, kalau kita ingin masuk ke zaman modern kita masuk lorong waktu," jelasnya. Yang mana bentuk desain jembatang layang dengan lorong waktu itupun, menurutnya, Banyumas dapat memasuki peradaban baru, lebih maju dan lebih modern. "Nah kita harapkan dengan seperti ini Banyumas memasuki peradaban baru, lebih modern, lebih maju," harapnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: