125 Wanita Penghuni Kos Gang Sadar Dipulangkan

125 Wanita Penghuni Kos Gang Sadar Dipulangkan

Data : Petugas polisi saat mengawal pemulangan anak kos di terminal Baturraden. (Ali Ibrahim/Radar Banyumas) BANYUMAS-Sebanyak 125 wanita penghuni kos di Gang Sadar, Desa Karangmangu, Kecamatan Baturraden. Mereka dipulangkan lantaran pendemi covid-19 yang juga belum mereda, pada Minggu (12/4). Kapolresta Banyumas, Kombes Whisnu Caraka saat dihubungi membenarkan jika pihaknya dan Pemda Banyumas memulangkan para penghuni kos gang sadar. "Ada pemulangan para penghuni kos di gang Sadar. Hal ini sebagai upaya membantu pemerintah daerah mencegah penyebaran covid-19 ini. Tentunya telah melakukan analisa dan evaluasi kami berpikiran bahwa penyebaran bisa melalui situ," ujar dia.  Sementara itu, Ketua Paguyuban Warga Kost RT 7 RW II, Amir S mengatakan jika memang para penghuni kos yang semuanya berprofesi sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) sengaja dipulangkan demi mencegah dan meminimalisir penularan covid-19 di lingkungannya. Diketahui banyak dari penghuni kos yang berasal dari luar Banyumas seperti dari daerah Jawa Barat seperti Tasikmalaya, Banjar, Cirebon, Bogor bahkan Lampung. Pemulangan para penghuni kost Gang Sadar dibantu dan difasilitasi oleh Pemkab Banyumas. "Ada total sekira 125 orang yang dipulangkan. Kalau yang berada di lingkungan gang sadar sendiri saja ada sekitar kurang lebih 60 orang, sisanya kan ada yang berada diluar," ujarnya saat dihubungi. Dengan adanya kebijakan tersebut, saat ini sudah tidak ada penghuni kos yang berada di Gang Sadar. Semua sudah pulang ke tempat dan daerahnya masing-masing. Amir mengatakan pemulangan para penghuni kos karena alasan antisipasi penyebaran covid-19. "Ini adalah sekedar pemulangan, karena tidak tahu nanti setelah pandemi ini akan balik atau tidak kita tidak tahu, intinya mereka dipulangkan saja dulu demi mencegah," katanya. Langkah itu diambil karena ada indikasi bisa ada penularan di lingkungan tersebut melihat para penghuni kos biasa berinteraksi dengan orang luar. "Kita harus mengikuti kebijakan demi kesehatan bersama, dan ini adalah bentuk antisipasinya," pungkasnya. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: