Gedung Sasana Krida Bocor Dua Kali di Event Nasional, Calo Tiket Juga Dikeluhkan

Gedung Sasana Krida Bocor Dua Kali di Event Nasional, Calo Tiket Juga Dikeluhkan

Perbaikan atap Sasana KridaPerbaikan atap Sasana Krida, yang sempat 2 kali bocor saat digelarnya event nasional Proliga

PURWOKERTO - GOR Satria Purwokerto mulai digunakan sebagai venue kegiatan level nasional.

Hal tersebut secara otomatis, membuat masyarakat di Banyumas terkena oleh efek domino secara positif. Baik itu dari kuliner, wisata, bahkan penginapan, menjadi beberapa diantaranya yang diuntungkan.

Disayangkan, saat menjadi tuan rumah di seri kedua putaran pertama Proliga 2020, atap Gedung Sasana Krida sempat bocor, di hari kedua penyelenggaraan, Sabtu (1/2).

Dikarenakan hal tersebut, pertandingan sempat dihentikan selama kurang lebih 15 menit lamanya. Padahal, pertandingan Proliga yang dihelat kemarin juga sempat live di televisi nasional.

Kabid Keolahragaan Dinporabudpar Banyumas, Taufik Widjatmoko, mengakui, ke depannya perlu ada pembenahan, sehingga bisa berjalan lebih baik lagi.

"Terkait bocor, sebenarnya pada hari Kamis pada saat latihan, sempat bocor besar sekali. Kita perbaiki. Lalu, pertandingan pertama tidak bocor. Waktu hari kedua pertandingan, hujan deras dan petir. Itu hanya netes, karena hujan angin. Pada saat pertandingan di hari terakhir, sudah tidak bocor lagi," ungkapnya.

Baca juga : Butuh Penanganan, PGOT Kerap Kali Warnai Car Free Day di GOR Satria Purwokerto

Pihaknya menambahkan, ke depan sudah direncanakan akan ada 2 event nasional yang lain, seperti Liga Futsal dan Sirnas.

Menjamurnya Calo Tiket Dikeluhkan Masyarakat

Selain itu, yang perlu menjadi perhatian khusus dan dievaluasi pada penyelenggaraan selanjutnya ialah pada calo tiket.

Bupati Banyumas, Ir. H. Achmad Husein, mengungkap, terkait dengan adanya calo tiket, pihaknya meminta maklum terhadap hal tersebut.

"Calo ini baru pertama kali. Mohon dimaklumi. Kedepan, bisa dengan online," terangnya.

Baca juga : Sempit, Pintu Gerbang GOR Satria Purwokerto Dibongkar

Ke depan, pihaknya berharap agar tiket dapat dijual secara online. Sehingga, 1 orang hanya bisa membeli 1 tiket saja, sehingga bisa benar-benar merata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: