MM Unsoed Dorong Pengembangan Kopi Baseh
Achmad Sudjadi Dosen MM Unsoed bersma Amin Fauzan Kades Baseh menanam bibit kopi Robusta. PURWOKERTO-Selain dianugerahi panorama alam yang mempesona, Desa Baseh rupanya menyimpan potensi yang saat ini tengah naik daun, yakni kopi. Kontur geografis dengan ketinggian 500-600 mdpl, cocok untuk tanaman kopi bertumbuh. Potensi tersebut coba digali dan dikembangkan oleh Magister Manajemen (MM) Unsoed. Mengusung tema "Coffee For A Better Life" MM melakukan Focus Group Discussion (FGD) dan penanaman bibit kopi di Desa Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Minggu (22/12). Kegiatan tersebut merupakan sinergi antara masyarakat Desa Baseh dengan MM Unsoed. DRS. Achmad Sudjadi, M.SC, PH.D dosen MM Unsoed mengatakan, kegiatan ini sebagai ajang mengaplikasikan langsung teori yang telah dipelajari mahasiswa mahasiswi MM. Desa Baseh menjadi ruang belajar mahasiswa-mahasiswi MM dalam mengeksplorasi sekaligus mengembangkan potensi kopi. Menjadikan Desa Baseh sebagai pemasok biji kopi pertama di Kabupaten Banyumas dengan kualitas Premium pada Tahun 2023, adalah muara dari kegiatan ini. Dosen MM Unsoed Achmad Sudjadi memberikan sambutan dalam FGD "Coffee For a Better Life" di Desa Baseh Kecamatan Kedungbanteng. "Jadi ini mata kuliah Kewirausahaan dan Perencanaan bisnis. Masing-masing mahasiswa dibuat kelompok, dan masing-masing kelompok mencari project apa yang dapat dikembangkan," ucapnya. Sudjadi menambahkan, mahasiswa dan mahasiswi diharapkan tidak hanya belajar teoritis. Karena dilapangan banyak faktor yang dapat dipelajari seperti masyarakat suport atau tidak, lahan dapat mendukung atau tidak, dan nanti jika dikembangkan apakah bisa berdampak ekonomis, tentu perlu kajian yang mendalam. Desa Baseh representatif untuk belajar bagaimana memberdayakan sebuah masyarakat beserta potensinya. "Tahap awal kembangkan kopi, dari kopi itu kedepan akan diolah jadi produk olahan yang siap konsumsi, itu nilai ekonominya lebih tinggi. Menambah nilai dan manfaat dari produk adalah goalnya," jelasnya. Sementara itu, Amin Fauzan Kepala Desa Baseh mengungkapkan, dengan sinergi antara pengalaman masyarakat dan dukungan keilmuan dari MM Unsoed diharapkan dapat membantu pengembangan Kopi Baseh. Kopi sendiri bukan barang baru di Baseh, karena sudah banyak tanaman kopi tumbuh subur disana. Segenap mahasiswa-mahasiwi beserta Dosen MM Unsoed Achmad Sudjadi dan Amin Fauzan Kades Baseh foto bersama masyarakat Desa Baseh serta pegiat kopi di Banyumas. "Dari dulu sudah ada, istilahnya kopi sangga langit, istilahnya kopinya umbaran belum ada pemangkasan. Tanaman kopinya itu subur-subur. Goalnya pemberdayaan ekonomi kerakyatan khususnya pertanian. Karena disini kondisi geografinya cocok untuk pertanian termasuk kopi," terangnya. Menurutnya, menanam mesti menggunakan ilmu. Sebelumya Amin, juga telah melakukan studi banding ke Temanggung untuk belajar menanam dan merawat kopi yang baik. "Dengan pengalaman mahasiswa dan petani yang sudah saya bawa ke Temanggung, Gesing dapat dipadukan," tuturnya. Lahan kering sendiri di Desa Baseh ada sekitar 700 hektar. Nantinya beberapa akan dialokasikan untuk tanaman kopi. Untuk kopi yang ditanam dengan pihak MM Unsoed adalah jenis Robusta. (aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: