Hanggar Belum Maksimal, Khawatir Jadi TPA Baru

Hanggar Belum Maksimal, Khawatir Jadi TPA Baru

Aktivitas di hanggar sampah. DOK/RADARMAS PURWOKERTO-Terhitung sejak 2 Januari, atau sudah satu bulan lebih hanggar sudah beroperasi. Banyaknya sampah menumpuk di hanggar, memunculkan kekhawatiran justru hanggar akan menjadi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) baru. “Kalau kinerja dari hanggar belum juga maksimal. Bisa-bisa Hanggar malah jadi TPA baru," kata Aji, dari Kalibagor. Dia mengaku saat ini membayar Rp 25 ribu untuk sampah yang ditarik oleh salah satu tetangganya. Dia tak keberatan dengan nominal itu. Hanya saja, dia menginginkan agar permasalahan sampah benar-benar tuntas. "Harus tuntas. Sudah seperti ini. Kinerja pengelolaan sampah Pemkab harus dimaksimalkan lagi," katanya. Sementara itu, Wahidin selaku Ketua KSM Randu Makmur Patikraja mengatakan pihaknya masih belum bisa 100 persen dalam mengelola sampah. Ini disebabkan oleh berbagai kendala. "Alat yang terbatas dan hujan menyebabkan kinerja tidak sesuai dengan konsep dan teori. Sampah sendiri di sini sudah menumpuk selama satu Minggu," terangnya. Wahidin mengatakan setiap hari pihaknya mengelola 8 truk sampah. Padahal hanggar diharapkan dapat mengelola 15 truk sampah. Dengan rata-rata sekitar 20-25 ton sampah setiap harinya. "Ketika alat pemusnah residu sudah siap sampah tidak akan menumpuk lagi. Minggu kemarin sudah dipasang pondasi, " ucapnya. Di tempat lain, Supriyono Ketua KSM Barokah Karangcegak mengatakan, hanggar masih banyak memerlukan evaluasi. Salah satunya adalah sarana dan prasarana yang belum lengkap. "Untuk masker dan sarung tangan bolak-balik rusak. Saya beli yang harga Rp 17.000, tiga hari kelar, " kata Supriyono Ketua KSM Barokah Karangcegak. (aam/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: