Mutu Kurang, Satu Kilometer Beton Dibongkar Lagi

Mutu Kurang, Satu Kilometer Beton Dibongkar Lagi

Alat berat dikerahkan untuk membongkar jalan gerilya. AAM/RADARMAS PURWOKERTO-Beberapa titik ruas Jalan Gerilya kembali dibongkar. Perbaikan mutu adalah alasan pembongkaran beton Jalan Gerilya. Pembongkaran tersebut dilakukan hanya satu lajur sebelah Utara. "Kemarin uji lab mutunya kurang 10 persen, jadi harus dibongkar," kata Rasiman, Asisten Mandor Proyek Jalan Gerilya. Dia menambahkan untuk pembongkaran beton sudah dilakukan sejak tiga hari lalu. Total ada 160 segmen yang dibongkar yang terdapat di tiga titik lokasi. "Kami menggunakan alat berat. Karena jika dikerjakan manual akan memakan waktu lebih lama, " imbuhnya. Selanjutnya untuk proses pengerjaan dilakukan oleh puluhan pekerja. Mulai dari jam 07.00 hingga pukul 17.30. Tidak ada penutupan jalan terkait pembongkaran tersebut. "Tidak kami lembur. Karena jika dilimbur warga keberatan dengan suara dan getaran dari mesin bor sehingga kita kerja dari pagi sampai sore saja," lanjutnya. Pihaknya menargetkan dapat menyelesaikan pembongkaran dan pengecoran dalam kurun waktu satu minggu. "Tidak ada kendala dalam pembongkaran ini, jadi seminggu mungkin dapat selesai. Nantinya sisa beton yang dibongkar akan dibuang," ucapnya. Christianto Budi Raharjo Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Ajibarang, Banyumas, Klampok, Banjarnegara Kementrian PUPR membenarkan pembongkaran tersebut. Menurutnya meskipun sudah lewat dari batas kontrak namun penyedia jasa wajib memperbaikinya. "Dibongkar karena memang ada sedikit perbaikan mutu. Kemarin memang mutunya kurang sedikit lagi, " urainya. Lebih jauh lagi pembongkaran juga untuk memperkuat dan memperpanjang umur beton. Ini tentunya akan memaksimalkan layanan kepada pengguna jalan. "Selain itu supaya lebih awet lagi. Maksimal sampai 20 tahun, " jelasnya. Dia menjelaskan untuk sistem pembongkar kemungkinan dilakukan lembur. Karena menurut hitungannya dapat rampung dengan memakan waktu sekitar lebih dari dua minggu. "Panjang beton yang dibongkar itu antara 5.00-1.000 meter. Dilakukan secara bertahap karena ada beberapa titik, " katanya. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait penempatan rambu. Arus lalu lintas memang menjadi terganggu atas pembongkaran beton yang dilakukan. "Kami meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini. Hal ini dilakukan agar beton awet, " ucapnya. Disisi lain, Yadi salah seorang warga Tanjung mengungkapkan meskipun tidak membuat macet namun cukup menghambat mobilitasnya. Dia berharap agar pembongkaran cepat rampung dan mutunya juga baik. "Biasanya lancar cuma ada pembongkaran jadi harus sedikit antri di u-turn apalagi jika jam-jam ramai, " pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: