SBY: Banyak Kenangan Indah di Purwokerto

SBY: Banyak Kenangan Indah di Purwokerto

PURWOKERTO-Purwokerto selalu menjadi kota istimewa bagi Mantan Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat berkunjung ke Purwokerto (23/11) kemarin, SBY menyampaikan bahwa sebelum menjabat sebagai Presiden hingga saat ini, Ia dan Ani Yudhoyono sering berkunjung ke Purwokerto. "Kami selalu bersyukur dan bahagia banyak kenangan indah. Baik ketika jadi presiden, maupun sekarang selesai mengemban tugas," katanya. Karenanya, ia mengucapkan terimakasih kepada masyarakat Banyumas karena telah mendukungnya pada saat menjabat sebagai Presiden RI. SBY juga sempat menyinggung soal Pilpres 2019 mendatang. Dia menyampaikan, siapapun presiden yang memimpin nantinya harus ingat, mengutamakan, berbuat terbaik untuk rakyat. "Serta mensejahterakan rakyat," ujarnya. Jika belum berhasil melakukannya, kata dia, maka harus mengupayakan lebih keras agar kehidupan msyarakat semakin baik. "Itu yang menjadi tugas kewajiban dan tanggungjawab yang diberikan mandat oleh rakyat. Jika Caleg terpilih nantinya jangan lupa tugas, kewajiban, dan tanggungjawabnya untuk memajukan kehidupan rakyat," kata SBY. Menurutnya, caleg tidak perlu banyak berjanji. "Biasanya sulit ditepati," tambahnya. Dalam acara yang dihadiri masyarakat dari kalangan guru honorer, masyarakat seputaran Andhang Pangrenan, habaib, tukang ojek, pedagang pasar, ibu rumah tangga, tukang kayu, tukang batu, kuli, tukang becak dan masyarakat umum itu, SBY menyampaikan bahwa ada 14 prioritas tugas yang akan dilaksanakan partainya. "Ini tidak datang dari langit. Semua itu yang diharapkan oleh rakyat selama empat tahun 2015 hingga 2018," ujarnya. Terlebih, kata dia, dua tahun terakhir. Dia dan isterinya serta Agus Yudhoyono (AHY) pun akan berkeliling ke Kabupaten dan Kota di Indonesia untuk terus melaksanakan tugas. Staf Partai Demokrat Fauzi Dermawan menyampaikan 14 prioritas tugas itu, ada tiga masukan dari masyarakat Banyumas. Yaitu, terkait kesejahteraan lansia, pekerja honorer, dan kesejahteraan pedagang kaki lima. Salah satu lansia yang hadir mengeluhkan tidak adanya bantuan bagi lansia. Sedangkan guru honorer yang menanggapi 14 prioritas itu adalah guru honorer yang telah mengabdi selama 15 tahun, dan hingga kini belum diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Salah satu PKL di Banyumas juga mengeluhkan tempat relokasi pasar di Banyumas. Dimana pemerintah hanya merelokasi saja, tanpa adanya pendampingan. Tanpa pendampingan, pedagang tidak mendapatkan pelayanan kebersihan. Selain itu, jika ada fasilitas yang rusak, perbaikannya tidak dapat dipastikan. Menanggapi hal ini, SBY menjawab dengan isi dari 14 prioritas tugas Demokrat yang telah disebutkan sebelumnya. Dan tanggapan masyarakat Banyumas ini, telah masuk dalam salah satu dari 14 poin tersebut. Di sisi lain, SBY juga menyinggung terkait penurungan angka pengangguran di Indonesia yang tidak signifikan. Ia menjelaskan, saat ini di penurunan angka pengangguran hanya 0,4 persen. Yaitu dari angka 5,7 persen, menjadi 5,3 persen. Untuk itu, ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan, dibutuhkan banyak lapangan pekerjaan. Dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja adalah prioritas tugas Demokrat. "Termasuk untuk kaum milenial dan perempuan," katanya. Selain itu, menurutnya penurunan angka pengangguran juga dapat dilakukan dengan membatasi tenaga kerja asing di Indonesia. (ing/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: