Jalur Merah di Google Maps Bisa Lebih Panjang

Jalur Merah di Google Maps Bisa Lebih Panjang

Belum Ada Rencana Jembatan Penyeberangan. BERLINDA/RADARMAS PURWOKERTO- Meja redaksi Radar Banyumas melalui aduan sms dari masyarakat pada tanggal 17 Oktober 2018 menerima pesan yang tertulis ; untuk Pemkab Banyumas, PU, Dishub, depan BPN Banyumas atau SMP N 1 dibikin jembatan penyeberangan orang untuk mengurangi kemacetan. Karena ada tembus jalan dari jalan Gerilya ke jalan Jendral Soedirman untuk jangka panjang,". Pesan menyiratkan kekhawatiran kemacetan di sepanjang Jalan Jenderal Soedirman pada tahun-tahun mendatang. Menindaklanjuti tersebut, Radar Banyumas pun mewawancarai pengguna lalu lintas di jalan Jenderal Soedirman. Dari tiga yang diwawancarai, semua meminta ada persiapan dari Pemkab Banyumas untuk mengurai kepadatan lalu lintas di tahun mendatang. "Sekarang saja sudah padat. Saat ini, mobil sudah dua kali mengalami lampu merah. Apalagi tahun depan, seiring majunya kota," kata Fitri, salah satu warga Kalibagor yang melintas di Jalan Jenderal Soedirman. Baca: Pengerjaan Jalan Tembus Gerilya – Jensud Tahap Dua Capai Rp 4,5 Miliar Indra, salah satu warga Purbalingga yang melintas di Jalan Jenderal Soedirman mengaku selalu memperhatikan Google Maps bila pagi hari menuju kota Purwokerto. Dikatakan dia, perempatan Pasar Wage, sekitar Alun-alun Purwokerto, hingga di komplek perempatan Palma selalu bertanda merah. "Pasti merah (penanda jalan di google maps, red) kalau pagi. Bahkan, saat jam 10 pagi, tercatat dua titik merah. di Perempatan Pasar Wage dan sepanjang perempatan Palma hingga pertigaan lampu merah sawangan," kata dia. Ditambahkan dia, khusus untuk Jalan Gatot Soebroto, titik merah selalu ada di setiap pagi sepanjang perempatan Jalan Masjid hingga Tugu Pancasila, depan kawasan SMA N 1 Purwokerto. "Itu terjadi di tahun ini. Kalau tahun depan bagaimana. Belum lagi ada jalan tembus Gerilya-Jensoed. Bisa semakin parah," katanya. Indra menjelaskan, Jalur Tembus Gerilya-Jensud bisa jadi menjadi solusi untuk keluar dari kepadatan kota. Namun, dia mengingatkan, munculnya satu jalur baru tersebut membuat orang yang datang ke Kota Purwokerto akan semakin mudah. "Apalagi, kota Purwokerto saat ini tumbuh pesat. Banyak hotel, dan berbagai tempat hiburan, serta pusat belanja. Tahun depan, bisa-bisa tambah macet," khawatirnya. (lin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: