Bersepeda ke Jakarta Demi Sekolah Rumah
MAMPIR- Subur mampir ke sekolah yang dilewatinya. PURWOKERTO- Belum jelasnya juknis tentang peraturan menteri No 129 tahun 2014 tentang sekolah rumah (homeschooling) membuat praktisi pendidikan di Kabupaten Banyumas Subur Putra nekad bersepeda ke Jakarta. Perjalanan dari Purwokerto ke Jakarta ini ditujukan untuk mempertanyakan nasib anak didiknya yang belum mengikuti ujian kesetaraan. Menurut Subur Putra permasalahan anak didiknya tersebut, dirinya sudah berkonsultasi dengan berbagai pihak namun belum mendapat solusi. "Saya sudah mengirimkan surat ke Mendikbud selama tiga kali. Hasilnya, disarankan agar anak didik saya ikut di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Sunan Kalijaga Cilongok. Namun, PKBM Sunan Kalijaga juga tidak pernah melakukan ujian paket C jurusan IPA," terangnya. Ditambahkan Subur, jika tahun ini tidak bisa ujian maka peserta didik akan kehilangan hak dalam belajar. Selama satu tahun terbuang. Padahal, diharapkan peserta didik bisa ikut ujian dan melanjutkan ke jenjang berikutnya. Rupanya, perjalanan Subur ke Jakarta pun tidak mulus. Sampai hari ke sembilan dia belum keluar dari Banyumas saja karena mengalami ban sepeda pecah. "Di Ajibarang ban sepeda saya pecah. Terpaksa saya menuntun sepeda. Dalam perjalanannya, Subur juga menyambangi beberapa sekolah untuk bertemu dengan siswa-siswa. "Senang rasanya bisa bercengkrama dengan siswa. Lelah berkurang saat bertemu dengan siswa-siswa," ucapnya. Saat ini, kata dia perjalanan sampai Subang. Atas usahanya tersebut dia berharap bisa bertemu dengan presiden dan ada solusi untuk anak didiknya. Terkait keyakinan untuk bertemu presiden, Subur sangat yakin bisa bertemu karena dia nekat mengendarai sepeda. "Kalau saya pakai mobil mungkin saya tidak diterima. Namun jika saya sepeda, saya pasti diterima oleh presiden. Dan saya bisa mendapatkan solusi atas permasalahan yang dialami anak didik saya," tutupnya.(ida)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: