Paduan Suara SMA N 5 Raih Tiga Medali Emas
DISAMBUT – Kepala SMA 5 Purwokerto Tugiyono mengalungkan medali untuk anggota paduan suara. PURWOKERTO-Prestasi yang sangat membanggakan bagi masyarakat Purwokerto diraih Grup Paduan Suara SMA N 5 Purwokerto. Grup ini menyabet tiga medali emas di ajang 7th Bali Internasional Choir Festival. Tiga medali emas tersebut diraih untuk kategori pop dan jazz, teenager's choir dan juga championship teenager's choir. Upacara penyambutan atas kedatangan Grup Paduan Suara SMA N 5 Purwokerto pun digelar meriah, Senin (30/7). Dalam agenda yang disisipkan dalam upacara tersebut, dikalungkan medali oleh Kepala SMA 5 Purwokerto Tugiyono, secara simbolis. Selain itu, setelah upacara selesai, grup paduan suara tersebut unjuk kebolehan didepan keluarga besar SMA N 5 Purwokerto. Tugiyono mengatakan, dengan dukungan orang tua baik dukungan materiil maupun non materiil sehingga hasilnya sangat memuaskan. Setelah seminggu di Bali, mereka pulang membawa tiga mendali emas. Dimana satu medali bisa mereka dapatkan untuk tingkat internasional. "Prestasi ini menambah panjang daftar prestasi SMA 5 untuk lomba baik tingkat nasional maupun intenasional," ucapnya. Pelatih paduan suara Oktaf Indah mengatakan, grup ini sebelumnya sudah vakum dua tahun. Vakumnya karena sekolah diminta untuk memberikan kesempatan kepada sekolah lain untuk ikut dalam perlombaan. Karena saat ini sudah aktif, maka sekolah melakukan upaya semaksimal mungkin agar mendapatkan prestasi setinggi mungkin. "Perjuangannya tidak mudah. Banyak hal yang dilewati, sehingga anak-anak benar-benar siap menghadapi ini," ungkapnya. Menurut Oktaf, yang menjadi andalan dikategori teenager's choir. Dengan lagu prahara cinta dan Anoman obong. Dibawakan juga dengan korea khas Jawa Tengah. Lagu tersebut akhirnya mengantarkan SMA 5 Purwokerto mendapatkan tiga medali emas. "Prestasi yang sangat membanggakan tentunya," ucapnya. Salah satu peserta Risma Eka Kurnia mengaku senang bisa ikut dalam ajang bergengsi internasional. Dia mengakui untuk mendapatkan prestasi tersebut tidaklah mudah. Harus latihan intens selama enam bulan. "Enam bulan kami latihan mulai habis dzuhur sampai sore. Dan satu minggu terakhir kami full latihan dan mendapatkan dispensasi dari sekolah," ucapnya. Peserta yang mulai berangkat 23 Juli tersebut, terus berlatih di Bali. Kerasnya latihan yang dilakukan, bahkan membuat peserta sakit. Untuk itu, motivasi agar terus maju selalu ditularkan baik dari pembina maupun masing-masing peserta didik. "Sempat sakit, suara juga habis karena sering latihan," terangnya. Dari latihan tersebut, akhirnya SMA N 5 Purwokerto, dengan bangga mempersembahkan tiga medali emas. (adv/ida)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: