Lowongan dari Luar Kota Sedot Pencari Kerja di Banyumas
PURWOKERTO- Pemohon kartu kuning untuk melamar pekerjaan membludak setelah libur lebaran. Data yang tercatat di Dinas Tenaga Kerja, koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinnakerkop dan UKM) Kabupaten Banyumas, pemohon membludak sejak 21 Juni kemarin dimana ada 125 orang. Kabid Pengembangan dan Kesempatan Kerja, Penempatan Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Dinnakerkop dan UKM Kabupaten Banyumas, Agsu Widodo mengatakan, hari selanjutnya pada 22 Juni juga masih banyak permintaan kartu kuning, yaitu 133 orang. Pada 25 Juni ada 299 orang, dan 26 Juni mencapai 213 orang. "Jumlah pemohon itu termasuk banyak, karena dibanding hari biasa hanya berkisar mencapai 50 orang per hari," katanya. RAMAI : Pemohon kartu kuning di kantor Dinnakerkop dan UKM Kabupaten Banyumas saat antre menunggu giliran pelayanan. (Dimas Prabowo/Radar Banyumas) Agus menyampaikan, pada Kamis (28/6) kemarin, jumlah pemohon kartu kuning hingga pukul 11.00 mencapai 94 orang. Dan diprediksi peningkatan pemohon kartu kuning ini hingga Juli mendatang. "Karena ada informasi pembukaan lowongan kerja di Cikarang dan ujian aparatur sipil negara (ASN), pada Juli besok," ujarnya. Sementara itu data di Dinnkaerkop dan UKM Kabupaten Banyumas selama 2017 pemohon kartu kuning mencapai 13.913. Sedangkan pada tahun ini, data pemohon kartu kuning hingga Mei ada 4.691 yang didominasi lulusan SMK. Dia menuturkan, wilayah Cikarang banyak diminati pencari kerja dari Banyumas, terutama lulusan SMK. Pihaknya pun tetap mengupayakan agar masyarakat Banyumas tidak banyak yang mencari pekerjaan di luar Banyumas. Agus mengaku jika persaingan perusahaan di Banyumas dengan di Cikarang dapat dikatakan tidak sebanding. Terlebih dengan pendapatan yang diperoleh pekerja, lebih tinggi di Cikarang. "Kami tidak menghalangi para pencari kerja karena itu hak mereka, tapi setidaknya kami juga bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan lokal agar bisa menyaring tenaga kerja dari masyarakat lokal Banyumas," tuturnya. Salah satu upaya yang dilakukan dari Dinnakerkop dan UKM Kabupaten Banyumas dengan mengadakan pelatihan seperti las, menjahit, dan sebagainya. Agus mengharapkan, dengan pelatihan tersebut, pencari kerja juga bisa mandiri dan bisa membuka lapangan kerja sendiri. Salah satu pemohon kartu kuning, Alfi Melina mengaku baru kali ini membuat kartu kuning. Dia baru saja lulus SMK jurusan Teknik Audio Video. Dia mengatakan, mendapat informasi di Cikarang tempat kerabatanya bekerja akan membuka lowongan pekerjaan. "Mau coba melamar pekerjaan di Cikarang," kata perempuan asli Banyumas itu. Alfi memilih bekerja di Cikarang karena igin membantu perkeonomian keluarganya, serta mencari pengalaman. Sebab selama sekolah mulai SD hingga SMK, dia melakukan aktivitas di wilayah Banyumas. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: