Demi Oleh-oleh, Satu Ton Jenang pun Dibawa Pulang Wisatawan
PURWOKERTO-Masa libur lebaran hendak usai. Mereka yang balik ke kota besar pun menyiapkan oleh-oleh. Tak itu saja, bagi pemilik usaha juga menyiapkan berbagai stok oleh-oleh untuk para pemudik. “Pada libur Lebaran produksi jenang meningkat hingga 1 ton. Berbeda pada hari biasa yang hanya memproduksi 300-400 kilogram,” kata Daryanti salah satu gerai yang cukup populer adalah Jenang Jaket Muktisari yang berada di Jalan Adipati Mersi nomor 68 Purwokerto saat memberikan izin kepada fotografer Radar Banyumas untuk memotret. Oleh-oleh Khas Banyumas Nopia, Jenang Jaket hingga Gethuk Goreng terus diburu para pemudik. Pemilik usaha juga jauh hari sudah mempersiapkan (Dimas Prabowo/Radar Banyumas) Dia mengatakan, peningkatan produksi membuat harus menambah pekerja. Sedikitnya 30 karyawan membantunya meracik, memasang, memotong hingga membungkus jenang jaket. Sebutan jenang jaket berasal dari singkatan jenang asli ketan. Bahan baku utama jenang adalah beras ketan. Gerai Muktisari sendiri sudah mulai berproduksi sejak 1991. “Kita dari nol hingga sekarang sudah 27 tahun. Dari lahir sampai sekarang,” tuturnya. Selain dikenal dengan rasanya yang manis dan legit, harga Jenang Jaket Muktisari juga terjangkau yakni di kisaran Rp 28.000 tanpa wijen sampai Rp 30.000 dengan wijen per kilonya. Saat ini sentra oleh-oleh tersebut tidak hanya memproduksi jenang saja, tapi juga mini nopia dan nopia yang berukuran besar. Pantauan Radar Banyumas di berbagai pusat oleh-oleh di Sokaraja hingga Sawangan juga padat dengan pembeli. Bahkan, di Sokaraja, sebalah kanan dan kiri jalan padat dengan mobil plat luar yang hendak membeli oleh-oleh Gethuk Goreng. "Iya beli buat teman kerja di Jakarta," kata Heri, salah satu pemudik yang membeli gethuk goreng Sokaraja ini. (dim/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: