PGRI Banyumas Tuntut Tunjangan Kesra Harus Meningkat

PGRI Banyumas Tuntut Tunjangan Kesra Harus Meningkat

PURWOKERTO-Adanya SK Bupati tentang penetapan guru Wiyata Bakti (WB) dinilai sebagai bentuk sinyal yang positif dan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan kalangan tenaga pendidik. Meski begitu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Banyumas berharap agar tunjangan kesra bagi guru WB semakin meningkat. Hal tersebut dikatakan Ketua PGRI Banyumas, Takdir widagdo kepada Radarmas. Sebelumnya, DPRD telah menyamakan persepsi dengan Dindik Banyumas terkait upaya peningkatan kesejahteraan kalangan pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS. Meski dalam APBD induk 2018, anggaran yang dialokasikan baru sekitar Rp 12,4 miliar, ada rencana dalam APBD Perubahan ditargetkan dapat bertambah hingga mencapai Rp 40 miliar-Rp 50 miliar. Takdir mengatakan, adanya niat dari kalangan DPRD agar alokasi anggaran untuk peningkatan kesejahteraan kalangan pendidik dan tenaga kependidikan honorer patut diapresiasi dan didukung. Apalagi menurutnya keberadaan pendidik honorer di sekolah negeri masih dibutuhkan. "Meski SK penetapan guru WB, kami berharap tiap tahunnya tunjangan kesra dapat meningkat. Dengan kesejahteraan meningkat, pelayanan mereka dalam kegiatan pembelajaran di sekolah diharapkan juga akan meningkat," tambahnya. Ia melanjutkan, selama ini pemerintah daerah telah mengalokasikan tunjangan kesra bagi kalangan guru wiyata bakti di sekolah negeri. Bahkan pada tahun ini jumlah guru dan tenaga kependidikan wiyata bakti SD dan SMP negeri yang menerima tunjangan kesra mencapai 3.295 orang. Perinciannya, guru WB jenjang SD sebanyak 2.802 orang, guru WB jenjang SMP 145 orang, tenaga kependidikan WB jenjang SD 801 orang, dan tenaga kependidikan WB jenjang SMP sebanyak 267 orang. "Setelah ada SK bagi 2531 guru WB berarti jumlahnya bertambah. Nah yang mendapat kesra yang sudah bakti lebih dari tiga tahun," katanya. Besarnya kesra yang diterima kalangan guru wiyata bakti sebesar Rp 400.000/orang/bulan, sedangkan kesra bagi tenaga kependidikan separuhnya, yakni Rp 200.000/orang/bulan. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: