Pembatas Jalan di Kawasan Berkoh Dijebol

Pembatas Jalan di Kawasan Berkoh Dijebol

Dinhub Segera Komunikasi Dengan DPU PURWOKERTO-Dijebolnya batas jalan di kawasan Bundaran Air Mancur Berkoh yang sudah terjadi beberapa waktu lalu membuat keprihatinan tersendiri. Dinhub Banyumas pun menegaskan bahwa hal tersebut merupakan tindakan terlarang. Sebab, hal itu sangat membahayakan orang lain dan diri sendiri. "Sejak Bundaran air Mancur Berkoh hingga bundaran depan RS Margono merupakan jalur cepat, yang diperbolehlan memutar hanya di bundaran. Tidak boleh itu njebol batas jalan seperti itu. Jalur cepat, kami memang merekaya laluntisnya agar memutar di dua bundaran. Berkoh dan depan RS Margono, agar tidak membahayakan keselamatan pengendara, " kata Sugeng Hardoyo, Kepala Dinhub Banyumas, kemarin (21/5). Dijebol : Seorang pengendara motor sedang menerobos melalui pembatas jalan yang dijebol meski lalu lintas sedang padat. (Aulia El Hakim/Radar Banyumas) Ia mengatakan, dijebolnya batas jalan tersebut akan segera dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Sebab Dinhub hanya bertanggung jawab pada rekayasa lalulintas, adapun taman yang dijadikan pembatas dua jalur merupakan kewenangan DPU dan DLH. "Kami segara lalukan tindakan, mungkin dengan menutup sementara agar sepeda motor tidak nyelonong, mencuri jalan lewat celah tersebut, " kata dia. Sebelumnya diberitakan, pembatas jalan di Jl. Jendral Soedirman, tepatnya 200 meter timur bundaran air mancur berkoh dijebol. Kemudian dijadikan area penyebarangan kendaraan roda dua. Masih belum diketahui, siapakah yang menjebol batas jalan tersebut, namun seringnya kendaraan roda muncul, menyebrang dari tempat tersebut membuat pengendara jalur utama terkejut dan hampir menabrak kendaraan lain mengindari kendaraan roda dua yang mendadak muncul. Dalam pantauan Radar Banyumas, ternyata batas jalan yang dijebol tersebut memang sering digunakan untuk menyebrang kendaraan roda dari sebelah utara jalan, masuk badan jalan bagian selatan. Intensitasnya cukup tinggi, dalam kurun waktu satu jam, belasan kali kendaraan roda dua menyebrang lewat jebolan batas jalan. "Kejadianya kemarin sore, karena saya sering melintas disitu saya tahu. Jadi saya ambil sisi terjauh. Bagian paling selatan jalan, takutnya yang nylonong dari taman. Nah, kendaraan lain terkejit, ada sepede motor muncul keluar dari taman batas jalan. Menghindari sepeda motor, tapi malah akhirnya nyerempet mobil didepan saya. Saya pake sepeda motor, langsung banting kiri biar tidak menabrak mobil tadi, " kata Andri, warga Bobosan yang berkantor di Sokaraja. Serupa dengan Andri, pengalaman buruk juga dilamai oleh Ryska. Saat menuju kantor BPJS dari Puskesmas Somagede, di Jl. Jendral Soedirman. Kemunculan kendaraan roda dua darin taman batas jalan mengejutkan, saat itu ia sedang berusaha mendahului kendaraan lain. Sehingga mengambil sisi kanan jalan, kemudia terkejut ada separuh badan sepeda motor muncul dari batas jalan. "Untung saja rem pakem, jadi ga sampai nambrak. Padahal itu lagi kecepatan tinggi karena saya sedang berusaha mendahului kendaraan depan, " kata dia. (hkm/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: