Kondisi Trotoar Memprihatinkan, Anggaran Rp 5 Miliar Tanpa Perawatan
PURWOKERTO-Kondisi trotoar di area Kota Purwokerto masih banyak yang memprihatinkan. Dari pantauan Radarmas, trotoar di Jalan S Parman kondisinya tidak layak. Di beberapa lokasi juga ditumbuhi rumput liar. Padahal, pagu anggaran untuk pembangunan trotoar di Kabupaten mencapai Rp 5 miliar. Kepala Bidang Pengembangan Permukiman Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kabupatem Banyumas, Widodo Sugiri menyampaikan, tahun ini tidak ada alokasi anggaran untuk perawatan trotoar. Tahun ini alokasi anggaran diperuntukan meneruskan pembangunan totoar yang belum selesai tahun kemarin. MENYEDIHKAN : Kondisi trotoar di Jalan S Parman yang rusak sangat menyedihkan. Meski tahun ini mendapat anggaran Rp 5 miliar untuk pembangunan trotoar di kota dan daerah pinggiran, namun Dinperkim tak memiliki anggaran untuk perawatan trotoar. (LAILY MEDIA/RADAR BANYUMAS) "Tahun ini pagu anggaran untuk pembangunan trotoar senilai Rp 5 miliar," ujarnya. Saat ini sedang dalam proses cek ulang dan menyesuaikan dengan anggaran. Widodo mengharapkan, Juni mendatang sudah bisa melakukan lelang. Dan segea dikerjakan setelah Lebaran, agar tidak mengganggu arus mudik. Adapun wilayah yang dilanjutkan pembangunan trotoar di tujuh, yaitu di Wangon dan Kebondalem untuk trotoar bagian barat. Selain itu juga ada di ibu kota kecamatan meliputi Lumbir, Somagede, Kemranjen, Jatilawang, dan Pekuncen. "Pembangunan yang baru di Somagede, Lumbir, dan Jatilawang, lainnya merupakan pembangunan lanjutan tahun kemarin," kata Widodo. Untuk mempercepat pembangunan trotoar, Dinperkim mengajukan menggunakan beton pra cetak untuk lapisan gorong-gorong di bawah trotoar. Sehingga tidak perlu menunggu terlalu lama untuk proses pengecoran hingga kering, yang membutuhkan waktu beberapa hari. Sementara itu, warga Purwokerto, Santi mengharapkan, ada tindakan dari pihak terkait untuk memperbaiki kondisi trotoar-trotoar yang tidak layak. Sebab trotoar merupakan fasilitas untuk pejalan kaki. "Pejalan kaki juga jadi bagian dari pengguna fasilitas umum, kalau fasilitasnya rusak membuat tidak nyaman pejalan kaki," katanya menambahkan harus ada anggaran perawatan. Dikatakan dia, apabila tanpa ada perawatan, maka trotoar yang rusak akan semakin terbengkalai. (ely/ttg)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: