Wisata Banyumas Belum Dilirik Investor

Wisata Banyumas Belum Dilirik Investor

BPS Lakukan Pemetaan Investasi PURWOKERTO - Wilayah Banyumas memiliki potensi wisata yang bagus untuk dikembangkan. Namun hingga saat ini masih jarang dilirik oleh investor. Hal itu disampaikan oleh Kepala Badan Pusat statistik (BPS) Kabupaten Banyumas, Edy Aprotuwiyono. Dia mengharapkan, dapat segera mendatangkan investor wisata ke Banyumas. Sebab jika mengandalkan dari pihak pemerintah daerah, menurutnya pergerakannya lambat karena menyesuaikan dengan anggaran. "Sampai sekarang apakah sudah ada investor ke potensi wisata, kita harus bisa menarik investor untuk bidang pariwisata, mudah-mudahan bisa cepat mendatangkan investor pihak swasta agar cepat dalam mengembangkan potensi wisata," ujar Edy. Di samping itu, pihaknya juga sedang melakukan upaya menarik investro di bidang lain, dan akan dilakukan survei terlebih dahulu. Sebelumnya sudah ada pemetaan untuk bidang apa saja yang akan disurvei, agar diketahui bidang mana yang belum dilirik investor. "Kita bisa cari tahu penyebabnya apa belum dilirik investor, dna akan dicari solusinya," imbuh Edy. Edy menyontohkan, jika karena harga tanah yang mahal menyebabkan investor enggan melirik, maka bisa diberi kemudahan untuk prosesnya seperti dimudahkan perijinannya atau diberi kebijakan lain, yang dapat menarik investor. Sehingga bisa saling menutupi. Edy mengatakan, survei ini menjadi kebutuhan penting sebelum mendatangkan investor. Menurutnya, untuk merubah suatu kabupaten tanpa adanya investasi yang masuk akan sangat sulit. "Survei akan dilakukan secepatnya, mulai April ini sampai Juni," katanya. Sasaran survei tersebut pada bebrapa lembaga seperti instansi pemerintahan, perusahaan, masyarakat, dan rumah tangga. Sedangkan pada financial hanya berlaku pada koperasi, belum mengarah pada perbankan. Petugas survei yang dikerahkan ada 15 orang, karena sistemnya sampel bukan sensus. Total sampel ada lebih dari lima puluh, dan bidang rumah tangga ada lebih dari tiga puluh. "Dari hasil survei nanti akan keluar matriknya, dan baru bisa menetapkan kebijakan untun menarik investor dari mana," jelasnya. Adapun tujuan dari penarikan investor ini, menurut Edy untuk mengentaskan kemiskinan di Banyumas. Meskipun angka kemiskinan menurun, tetapi secaa nasional masih tinggi, di angka 17,05 persen. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: