Dua Pelajar SMK Duel, Clurit Dititipkan di Warung, Satu Meninggal
![Dua Pelajar SMK Duel, Clurit Dititipkan di Warung, Satu Meninggal](https://radarbanyumas.disway.id/upload/2021/11/Screenshot_2021-11-03-11-25-51-72.jpg)
BARANG BUKTI: Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin memperlihatkan senjata tajam yang digunakan tersangka.
SUKABUMI - Satreskrim Polres Sukabumi Kota menangkap MI (17), pelajar dari salah satu SMK swasta. MI diduga telah menganiaya pelajar SMK swasta lainnya berinisial UA (19) sampai meninggal dunia pada Senin (25/10) sekitar 13.00
WIB.
“Setelah empat hari dari kejadian, anggota akhirnya berhasil menciduk tersangka penganiayaan hingga mengakibatkan korban meninggal dunia,” ungkap Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin.
Zainal menerangkan insiden penganiayaan bermula saat tersangka bersama dengan pelajar lainnya menyewa angkot trayek Bhayangkara dengan tujuan untuk menongkrong di Terminal Lembursitu, Kota Sukabumi.
Setiba di tempat kejadian perkara (TKP), angkot yang ditumpangi tersangka dihalangi satu motor yang berisikan dua orang.
Seseorang yang dibonceng tersebut diketahui merupakan UA yang langsung mendekati pintu masuk angkot sambil membawa senjata tajam jenis celurit dan langsung menyerang.
Kemudian MI keluar dari angkot sambil membawa celurit dan melakukan perlawan terhadap UA dengan membacokan senjata tajam ke arah kepala korban hingga senjata tajam milik tersangka tertancap di bagian kepala.
“Lalu korban langsung melarikan diri sambil mencabut senjata tajam milik tersangka dan membuangnya,” ungkap AKBP Zainal.
Barang bukti yang diamankan yakni satu bilah celurit. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dengan ancaman maksimal 15 tahun dan atau pasal 351 ayat 3 KUHPindana tentang Penganiayaan Mengakibatkan Kematian dengan ancaman maksimal tujuh tahun penjara.
https://radarbanyumas.co.id/sepupu-bacok-saudara-hingga-meregang-nyawa-di-binangun-cilacap/
“Tersangka saat ini telah dilakukan penahanan dan proses penyidikan lebih lanjut,” katanya.
Sementara itu, tersangka MI mengaku kerap membawa senjata tajam ketika hendak bersekolah.
“Saat sekolah sajam dititipkan di warung. Saya menyesal sudah melakukan hal seperti itu. Saya minta maaf kepada keluarga dan semua teman korban,” kata dia. (jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: