Dinkes Fokus Kayanan Kegawatdaruratan

Dinkes Fokus Kayanan Kegawatdaruratan

PURWOKERTO-Apabila menjumpai seseorang korban atau pasien dengan keadaan gawat darurat medis, warga tidak perlu panik. Pasalnya, Dinkes Kabupaten Banyumas meluncurkan layanan Pusat Safety Center (PSC). Layanan ini dalam bentuk layanan cepat khusus darurat medis yang akan merespon dan bertindak cepat dalam aplikasi di playstore. Koordinator PSC Imam Ashari mengatakan PSC Sigap Banyumas mempunyai fungsi sebagai pusat koordinasi layanan kegawatdaruratan di wilayah Kabupaten Banyumas. “Layanan kegawatdaruratan medis melalui Aplikasi PSC Sigap Banyumas dapat di download melalui play store dan dapat diakses secara luas dan gratis oleh masyarakat melalui telepon seluler,” kata dia. PSC berjejaring dengan fasilitas pelayanan kesehatan terdekat (puskesamas/rumah sakit) dengan lokasi kejadian untuk mobilisasi ataupun merujuk pasien guna mendapatkan penanganan gawat darurat (tergantung kondisi pasien). Tindakan awal melalui algoritma gawat darurat, mengirim bantuan petugas dan ambulan, serta mengirim pasien ke fasilitas layanan kesehatan terdekat “PSC dapat dilaksanakan secara bersama-sama dengan unit teknis lainnya di luar bidang kesehatan seperti kepolisian, pemadam kebakaran, relawan tergantung kekhususan dan kebutuhan,” kata dia. Perawat Piket Latief Thoha dan Staf IT Wahyu saat ditemui di markas mengatakan layanan didalam Aplikasi PSC dapat melihat fasilitas kesehatan dan informasi ambulan. Mereka mengatakan walupun PSC 119 hampir ada di beberapa Kabupaten, tetapi di Banyumas sudah terintegrasi dengan Puskesmas. "Walaupun aplikasi ini belum sempurna, pihaknya terus berbenah untuk memberi pelayanan terbaik untuk masyarakat Banyumas di bidang kegawatdaruratan, " kata dia. Plt Bupati Banyumas saat meninjau Markas PSC mengatakan Peluncuran Apalikasi PSC 119 bertujuan untuk memberikan pelayanan terbaik dalam rangka mewujudkan masyarakat Banyumas yang sehat. salah satu caranya adalah melalui Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu (SPGDT). Budi menjelaskan PSC 119 telah berhasil menurunkan angka kematian ibu baru melahirkan dari 22 kasus ditahun 2016 turun menjadi 17 kasus ditahun 2017. Sebelum digunakan secara luas, jaringan itu baru dimanfaatkan oleh tenaga medis di Dinas Kesehatan melalui Sijari Emas (Sistem Informasi dan Komunikasi Rujukan Ibu dan Bayi Baru Lahir). (hkm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: