Harga Daging Ayam di Pasar Tradisional Purwokerto Naik

Harga Daging Ayam di Pasar Tradisional Purwokerto Naik

Permintaan Juga Tetap Naik PURWOKERTO-Libur panjang dalam rangka Natal 2017 dan menuju pergantian tahun 2018, beberapa harga kebutuhan pokok meningkat. Hal itu juga terjadi pada daging ayam. Seperti pantauan Radarmas, Selasa (26/12) di Pasar Manis Purwokerto, harga daging ayam ras saat ini mencapai Rp 36 ribu per kilogram (kg). Salah satu Penjual Daging Ayam di Pasar Manis Purwokerto, Kusmiyati mengatakan, kenaikan harga daging ayam sudah terjadi kurang lebih seminggu sebelum Natal. Harga sebelum ada kenaikan, per kg daging ayam Rp 33 ribu. "Sebelum Natal harga daging ayam sudah naik, naiknya bertahap mulai Rp 1 ribu terus Rp 1.500, sampe sekarang sudah naik Rp 3 ribu. Tidak tahu kenapa ada kenaikan, sudah dari peternaknya harga naik," katanya. Meskipun ada kenaikan harga, tetapi untuk permintaan daging ayam, menurut Kusmiyati justru mengalami peningkatan. Sebab pada liburan kali ini juga bertepatan dengan libur anak sekolah, sehingga banyak masyarakat yang menggelar hajatan. Selain itu, permintaan dari rumah makan juga meningkat. pada perayaan Natal pun tidak jaih bebeda, banyak yang membutuhkan daging ayam. "Kemungkinan harga daging ayam masih tinggi sampai Januari besok, karena pas pergantian tahun pasti banyak yang cari daging ayam," ujarnya. Kusmiyati pun menuturkan, untuk menyediakan permintaan tersebut, peternak memotong ayam yang usianya belum siap untuk dipotong. Sehingga beberapa daging ayam yang dijualnya pun ada yang berukuran kecil. Dengan harga yang tinggi, setiap hari Kusmiyati menyediakan 12 ekor ayam kampung dan 15 ekor ayam ras. Hal itu berbeda dengan hari biasanya. Ia pun menambahkan, meski harga daging ayam naik dan banyak permintaan, tetapi keuntungan yang diperoleh tidak ada kenaikan. Sehingga saat dagangannya habis, Kusmiyati memilih tidak menambah stok. Sementara itu pembeli daging ayam di Pasar Manis Purwokerto, Wati mengakui harga daging ayam saat ini cukup tinggi. Namun karena kebutuhan, ia pun tetap membelinya. "Karena lagi butuh daging ayam, tetap dibeli. Paling solusinya dikurangi jumlah pembeliannya," ujar Wati. Adanya kenaikan harga daging ayam saat ini, dirasakan Wati merupakan hal yang wajar, karena bertepatan dengan Natal dan tahun baru. Ia pun tidak dapat mengeluh, dan menerima harganya yang mahal. (ely)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: