Warga Tetap Minta Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baturraden Distop

Warga Tetap Minta Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baturraden Distop

PURWOKERTO - Pasca aksi berujung pembubaran paksa pada Senin (9/10) malam, warga yang terdampak proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Baturraden tidak gentar. Mereka tetap menuntut pencabutan dan penarikan alat berat milik PT Sumber Alam Energy (SAE), selaku pelaksana proyek. Iqbal Munafi Ma'arif, Perwakilan Warga Desa Sokawera Kecamatan Cilongok mengatakan, tragedi pemukulan, represive atau intimidasi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum kepada massa, hanya sekedar ekses dari sikap massa yang memutuskan untuk bertahan di Pemkab Banyumas. "Itu tetap kita proses dan kawal, karena kita menuntut keadilan untuk kawan kita yang telah dipukuli. Itu tetap dikerjakan dan perjuangkan kawan-kawan yang menjadi korban. Tapi tanpa kita melupakan misi utama kita yaitu menuntut pemerintahan untuk mencabut izin proyek panas bumi di Baturraden," katanya saat dikonfirmasi Radarmas, Selasa (10/10) malam. Menurutnya, proses mengawal dan memperjuangkan korban tindak kekerasan yang dilakukan aparat, serta tuntutan mencabut proyek PLTP adalah dua hal yang sangat penting. Keduanya, kata dia adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan. "Dua hal tersebut tetap kita kawal, karena dua hal yang sama pentingnya. Kalau kita menafikan isu pemukulan, kita berarti mencederai keadilan untuk kawan-kawan kita yang sudah dilukai aparat. Tapi kalau kita terbuai mengawal isu pemukulan saja, berarti kita sia-sia juga karena sumbernya utama tuntutan kita adalah pencabutan PLTPB. Itu menurut saya pribadi, karena saling berkaitan keduanya dan sama-sama penting untuk dikawal," terangnya. Sementara itu, Bupati Banyumas Ir H Achmad Husein saat dikonfirmasi mengenai hasil pertemuan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk membahas soal proyek PLTP, enggan menjawab. Namun bupati mengatakan, hari ini Rabu (11/10), akan diadakan rapat bersama Dirjen Kementerian ESDM untuk membahas proyek PLTP yang dikeluhkan warga terdampak. Pertemuan rencananya dilakukan di Banyumas. "Iya besok ikut rapat dengan Dirjen pukul 16.00 di sini (Banyumas, red)," singkatnya. (why/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: