Tempat Parkir Untuk Jualan, Pasar Sarimulyo Makin Sepi, Kios Banyak Tutup

Tempat Parkir Untuk Jualan, Pasar Sarimulyo Makin Sepi, Kios Banyak Tutup

PURWOKERTO- Pedagang wiraniaga dari komplek Pasar kebondalem, yang saat ini menempati kios di Pasar Sari Mulyo mengeluhkan sepi pembeli. Seperti salah satu penjual sepatu di blok A, mengaku sejak pindah tiga bulan lalu, sepi pembeli. "Padahal pas di kios komplek Pasar Kebondalem selalu ramai," katanya. Hal itu berdampak pada pendapatannya yang menurun lebih dari 50 persen. Bahkan dapat Dikatakan pendapatan per hari tidak dapat menutup modal. "Setiap ada momen Lebaran atau anak mau sekolah pas di kios komplek Pasar kebondalem pasti ramai, nah ini boro-boro, malah ada beberapa kios yang tutup," tambahnya lagi seraya meminta namanya untuk dikorankan. Di samping itu, dia juga mempermasalahkan kurangnya lahan parkir roda dua. Menurutnya, itu menjadi pengaruh masyarakat yang mau datang ke Pasar Sari Mulyo karena kesulitan parkir. Sebenarnya sudah disediakan tempat parkir motor, tetapi digunakan untuk berjualan. "Padahal masih ada lahan di belakang pasar yang bisa dimanfaatkan, jadi yang jualan di lahan parkir bisa pindah ke belakang," paparnya. Kepala Seksi PKL Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Dinperindag) Kabupaten Banyumas, Sarikin menuturkan, sudah disediakan tempat parkir untuk roda dua di sebelah barat kantor Pasar Sari Mulyo. Sedangkan parkir roda empat ada di depan Pasar Sari Mulyo. "Tidak ada masalah untuk lokasi parkir, yang jualan di depan Pasar Sari Mulyo itu kan kalau sore setelah aktivitas pasar selesai," tuturnya. Sarikin mengatakan, untuk pedagang tetap dilakukan pembinaan dan pemantauan. Dan pada anggaran 2018 akan diajukan pembuatan pasar yang lebih bagus lagi. Namun, hal itu masih harus melewati jangka panjang. Pasalnya juga harus melihat kondisi para pedagang. "Kami akan undang pedagang pada 18 Juli ini sebagai langkah pembinaan sekaligus silaturahmi, di aula kantor Dinperindag Banyumas," kata Sarikin. Sementara menyikapi kios yang tutup, Sarikin sudah menyurati pedagang yang bersangkutan. Dari jawaban pedagang itu, ada yang memiliki cabang di lokasi lain. Sedangkan kios-kios di blok belakang, selain ada yan untuk gudang juga ada yang sudah tidak berjualan. "Kami sudah antisipasi dan sampaikan kepadagang pada akhir Mei kemarin, sudah dipanggil juga tapi permasalahannya tidak sederhana," imbuh Sarikin. Dan setelah Lebaran ini, jika masih tidak ditempati perijinannya akan dicabut. Sebab masih banyak yang mencari kios untuk berjualan. (ely/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: