Ratusan Siswa SMK Tujuh Lima Purwokerto Ikuti Kegiatan Bela Negara di Makorem 071/Wijayakusuma

Ratusan Siswa SMK Tujuh Lima Purwokerto Ikuti Kegiatan Bela Negara  di Makorem 071/Wijayakusuma

PURWOKERTO - Ratusan siswa SMK Tujuh Lima 1, mengikuti kegiatan bela negara di Makorem 071/Wijayakusuma, Rabu (29/3). Kegiatan dilaksanakan untuk menumbuhkan rasa kebangsaan bagi setiap siswa. Danrem 071/Wk Kol Inf Suhardi dalam sambutannya mengatakan, membangun kesadaran bela negara bagi para pemuda dan pelajar adalah kewajiban dan perbuatan mulia. Sebab, para pemuda inilah generasi penerus bangsa yang akan menentukan masa depan bangsa. "Perlu saya sampaikan bahwa pelatihan bela negara seperti ini jangan diartikan sebagai bentuk militerisasi di kalangan sekolah, tetapi maknanya adalah memberikan pemahaman, mengajak, dan membangun kesadaran bagaimana kewajiban bela negara yang diamanatkan dalam Pasal 30 UUD 1945," jelasnya. Dalam kaitan ini, lanjutnya bela negara tidak hanya dipandang sebagai wujud partisipasi dalam mengangkat senjata dalam perang konvensional, namun lebih dalam bersikap dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu seperti menjunjung tinggi nama baik, dan budaya bangsa, memiliki semangat kepeloporan, meneladani para pahlawan, gotong-royong, maupun menciptakan situasi rasa saman dan nyaman di tengah masyarakat. Sementara itu Kasiter Korem 071/Wk Letkol Inf Agus Musrianto menambahkan, dalam kegiatan bela negara kali ini, materi yang diberikan kepada para siswa ada empat hal, yakni mengenai cinta tanah air, tentang kesadaran bela negara, lalu selanjutnya tentang ideologi pancasila, dan terakhir rasa rela berkorban. Kepala Sekolah SMK Tujuh Lima 1, Mustaqim mengatakan, kegiatan kali ini diikuti 320 siswa yang seluruhnya merupakan siswa kelas X. Kegiatan ini, kata dia sudah digelar sebanyak empat kali. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, nantinya siswa akan menginap di Makorem 071. "Dalam Pasal 30 UUD 1945 setiap warga negara wajib bela negara, nah untuk membela negara ada ilmunya. Nantinya akan ada tambahan wawasan kebangsaan, latihan PBB, tata upacara, juga outbond. Kegiatan ini kami gelar, karena ada hal positif yang dilihat, yakni kedisiplinan siswa semakin meningkat," imbuhnya. (why/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: