Investasi Emas 2017 Belum Bisa Diprediksi

PURWOKERTO- Logam mulia atau emas, saat ini semkain diincar oleh masyarakat untuk berinvestasi. Namun untuk tahun ini, investasi emas belum dapat diprediksi tingkat keuntungannya lantaran harga belum stabil.
Pimpinan Cabang Pegadaian Purwokerto, Adil Sutjahjo mengatakan, memasuki awal 2017, harga emas belum stabil, bahkan cenderung menurun. Tanggal 20 Januari lalu, harga emas ada di kisaran Rp 591 ribu, kemudian pada 26 Januari menurun menjadi Rp 587 ribu.
"Hari ini (kemarin, red), harga emas Rp 583 ribu," jelasnya. Menurut Adil, naik atau turunnya harga emas sekarang tidak dapat dijadikan patokan di tiap wilayah atau menyesuaikan dolar, tetapi lebih karena jumlah permintaan. Di wilayah Purwokerto, tolak ukur permintaan logam mulia dilihat dari China atau Amerika.
Selain itu, penurunan harga emas juga tidak berpengaruh pada masyarakat yang melakukan investasi emas. Sebab investasi emas memerlukan jangka panjang setidaknya tiga tahun untuk mengetahui keuntungannya.
"Jika ingin berinvestasi emas, banyak manfaat yang diperoleh. Sifat konsumtif masyarakat akan berkurang karena setiap bulan mesti membayar angsuran untuk investasi, tetapi keuntungannya bisa dinikmati di kemudian hari," ujar Adil.
Menurut dia, selain investasi emas, masyarakat saat ini juga antusias untuk menabung emas. Bedanya dengan investasi, jika menabung emas, setiap bulan nasabah tidak harus menyetor. Pasalnya, sifatnya seperti tabungan biasa.
Dengan tabungan emas ini, total nominal yang diperoleh Pegadaian Kantor Cabang Purwkerto ditambah delapan kantor unit, sebesar Rp 5 miliar. Sedangkan Pegadaian Kantor Cabang Purwokerto total nominalnya mencapai Rp 3 miliar. "Itu data selama 2016," kata Adil.
Peminat tabungan emas ini rata-rata dari ibu rumah tangga dan guru. Sebab angsuran pertamanya pun terbilan terjangkau, hanya Rp 5 ribu. Ke depan, Pegadaian Kantor Cabang Purwokerto akan mulai merambah ke sekolah-sekolah. (ely)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: