Sempat Digaungkan, Website Better Banyumas Hilang

Sempat Digaungkan, Website Better Banyumas Hilang

PURWOKERTO - City Branding Better Banyumas yang sempat di gaung-gaungkan Pemkab Banyumas bisa jadi tidak akan bertahan lama. Sebab, salah satu wadah untuk mempromosikan Banyumas melalui internet pun keberadaannya tidak jelas. Kini website Better Banyumas sudah tidak lagi bisa dibuka. Bahkan ketika kita membuka website tersebut, tertera tulisan: "Domain ini dijual USD $1500 | kontak: [email protected]" Salah satu Relawan yang terlibat di kegiatan City Branding Better Banyumas, Firdaus Putra mengaku hanya membantu membuatkan logo Better Banyumas. Setelah itu, ia tidak lagi mempunyai kewenangan untuk menjaga website tersebut. better-banyumas "Saya kan hanya membantu. Tetapi kalo pemda nganggap itu serius kan, seharusnya lebih proaktive mau seperti apa. Tetapi sampai sekarang tidak ada omongan seperti itu kepada saya," katanya ketika dikonfirmasi Radarmas, Jumat (5/8). Ia menjelaskan, website seperti Better Banyumas itu mempunyai masa aktive. Jika tidak segera diperbarui, maka dengan sendirinya akan hilang. Namun pemerintah, nilai dia, sejauh ini terkesan tidak perduli dengan keberadaan website tersebut. Padahal pembutan website seperti itu, menurutnya tidak terlalu mahal. "Anggara pembuatan website seperti itu (Better Banyumas), karena saya bikin sendiri ya murah. Paling di angka dua juta kalo model seperti itu. Karena baru logo, belum banyak fiturnya," ujarnya. Diakui awal terbentuk website Better Banyumas tersebut, respon masyarakat cukup bagus. Bahkan banyak yang bertanya kepadanya tentang cara masuk ke dalam website tersebut hanya untuk sekadar mendownload logo. "Rata-rata mereka yang membuka website tersebut karena ingin mendownload logo. Karena better banyumas baru tampang logo, unduhan logo masih file asli corel. Belum sampai kepada isinya. Tetapi sekarang udah ndak ada gaungnya. Padahal itu kan butuh perawatan," katanya. Menurutnya, untuk membuat city brand membutuhkan proses panjang. Bukan hanya soal website saja, tetapi dari berbagai sektor, seperti dari segi infrastrukturnya. Untuk itu, ia menyarankan agar pemerintah lebih serius dan memperhatikan beberapa hal tersebut. Salah satunya perawatan website. "Kalau ini ingin lebih lanjut, ya sebaiknya ngundang expertnya (ahlinya). Saya kan hanya membantu awalnya saja, setelah itu terserah mereka (pemda). Karena kita tidak mampu, soalnya untuk city branding variablenya sangat banyak, bukan hanya logo saja. Kita bukan expertnya, sehingga tidak mampu," sarannya. Selain itu, ia juga menyarankan agar pemerintah membentuk tim khusus city branding. Sejauh ini di Banyumas, kata dia, belum ada tim tersebut. Padahal daerah lain banyak yang membentuk tim tersebut. "Harusnya ada yang namanya tim khusus city branding. Itu adalah merupakan tim untuk mengimplementasikan semua variable city branding. Nah itu yang betanggung jawab bupati atau walikota. Di Banyumas belum ada tim itu, sampai akhirnya terbengkalai seperti ini," pungkasnya. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banyumas, Eko Prijanto menjelaskan, awalnya dulu website tersebut dalam rangka untuk memfasilitasi lomba logo dan tagline Better Banyumas. Tetapi, website tersebut bukan milik pemkab, namun milik teman-teman komunitas. "Dan setelah terbentuk pemenang logo dan tagline, kita tidak fokus lagi di situ. Karena memang bukan milik kita juga. Kita dengan teman-teman komunitas pun tidak ada komunikasi lebih lanjut," katanya dikonfirmasi terpisah. Meskipun demikian, lanjut dia, substansi dari Better Banyumas itu sendiri, Pemkab Banyumas sudah terdorong dengan baik. "Jiwanya Better Banyumas selalu digaungkan oleh pak bupati, wakil bupati, dan kepala-kepala SKPD untuk kepentingan masyarakat. Saya kira sudah sangat baik," ujarnya. Terkait pembentukan tim, Eko mengaku sangat setuju dengan ide tersebut. Komunikasi antara pemerintah dengan teman-teman komunitas juga disarankan lebih ditingkatkan lagi. Tujuannya agar logo dan tagline Better Banyumas bisa benar-benar menjadi brands nya kota Purwokerto. "Saya setuju pembentukan tim. Dan kedepan bisa lebih inten lagi komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Tetapi mungkin, hanya brandingnya saja yang belum secara optimal ditempatkan pada porsi yang tepat," pungkasnya. (why/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: