Pasokan Melimpah, Harga Gula Pasir Turun

Pasokan Melimpah, Harga Gula Pasir Turun

PURWOKERTO – Harga gula pasir di sejumlah pasar tradisonal Purwokerto berangsur turun. Penurunan disebabkan lantaran pasokan yang melimpah. Dari hasil pemantauan Radarmas, bahan kebutuhan pokok masyarakat di tiga pasar, seperti Pasar Manis, Pasar Wage, dan Pasar Sokaraja, harga gula pasir turun Rp 1.000 per kilogram. perasi-pasar-gula OPERASI PASAR: Pedagang membeli gula pada operasi pasar di Pasar Wage "Hari ini (kemarin) harga gula pasir di tingkat eceran mulai turun dari Rp 16.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram. Sedangkan di tingkat distributor Rp 13.500 per kilogram," kata Kasi Distribusi dan Informasi Bidang Perdagangan Dinperindagkop Banyumas, Imam Munsyarif, kemarin. Menurutnya, penurunan harga disebabkan oleh penambahan stok barang yang masuk ke pasar tradisional. Apalagi berdasarkan informasi, pabrik gula sudah mulai banyak memproduksi. "Penambahan pasokan ini berdampak pada penurunan harga di pasar," ujar dia. Selain penambahan pasokan, penurunan juga disebabkan adanya operasi pasar murah gula pasir secara rutin oleh Bulog Banyumas bekerja sama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Banyumas. "Meskipun terjadi penurunan harga pada gula pasir, namun tidak diikuti oleh harga kebutuhan pokok lain, seperti minyak goreng, tepung terigu, telur ayam ras, daging sapi, dan daging ayam ras. Hasil pemantauan di Pasar Manis Purwokerto, harga minyak goreng kemasan saat ini berkisar Rp 16.000 per liter, minyak goreng curah Rp 11.000 per liter, telur ayam Rp 21.500 per kilogram, daging ayam ras Rp 33.500 per kilogram, daging sapi Rp 115.000 per kilogram, dan tepung terigu Rp 9.500 per kilogram. Harga kedelai lokal Rp 9.300 per kilogram, kedelai impor Rp 8.000 per kilogram. "Untuk komoditas lain sementara ini stabil. Paling hanya harga cabai yang turun," kata Imam menambahkan. Kepala Seksi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Bulog Sub Divre Banyumas, M Priyono mengatakan, bulan Juli kemarin, alokasi gula pasir untuk pasar murah sebanyak 200 ton. Sementara untuk alokasi operasi pasar murah bulan ini juga sudah diusulkan. "Kami sudah mengusulkan 150 ton. Ini untuk menekan laju harga di pasaran," kata dia. Menurut M Priyono, Bulog Subdivre Banyumas akan tetap melanjutkan OP terutama dengan menyediakan Rumah Pangan Kita (RPK) yang dapat dimanfaatkan seluruh masyarakat terutama masyarakat perkampungan. RPK yang digagas Bulog pusat tersebut diharapkan membantu menstabilkan perkenomian masyarakat sekitar. "Karena pada RPK harganya berada di bawah pasaran. Kami menghimbau untuk satu RW ada satu anggota RPK," katanya. RPK juga dapat menjadi penyuplai berbagai kebutuhan pokok, seperti gula, beras, minyak goreng, dan daging. Namun, untuk saat ini, Bulog Subdrive Banyumas, mengutamakan ketersediaan gula pasir. "Cukup menyertakan KTP, serta perizinan dari RT dan RW setempat," terang Priyono. Hingga saat ini ada 14 RPK yang sudah bekerjasama. Sementara tahun ini Bulog menargetkan ada 50 anggota. (why/ely/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: