Bulog Banyumas Genjot Pengadaan Beras dan Gabah Sebelum Musim Panen Raya Berakhir

Bulog Banyumas Genjot Pengadaan Beras dan Gabah Sebelum Musim Panen Raya Berakhir

Bulog Banyumas Genjot Pengadaan Beras dan Gabah Sebelum Musim Panen Raya Berakhir PURWOKERTO – Bulog Sub Divre IV Banyumas terus menggenjot pengadaan beras. Pasalnya, musim panen raya akan segera berakhir, sehingga Bulog harus memaksimalkan penyerapan untuk memenuhi target pengadaan. Humas Bulog Sub Divre IV Banyumas, Priyono mengatakan, saat ini stok beras dan gabah yang dimiliki Bulog sebanyak 32.700 ton. Dan Bulog masih harus memenuhi target pengadaan tahun 2016 ini sebanyak 80 ribu ton. "Pada akhir masa panen raya ini, pengadaan sedang kita genjot, karena target pengadaan yang harus dipenuhi tahun ini sebanyak 80 ribu ton," kata Priyono, kemarin. Saat ini, lanjut Priyono, pihaknya baru mencapai 40 persen dari total target pengadaan. Sementara stok yang tersedia sekarang, sebanyak 32.700 ton. Dengan jumlah tersebut, baru cukup untuk memenuhi kebutuhan raskin di wilayah eks Karisidenan Banyumas hingga bulan Agustus 2016. Lebih lanjut Priyono mengatakan, minimal Bulog bisa mendekati angka target pengadaan. Penyerapan juga masih terus dilakukan di beberapa wilayah yang masih panen, meskipun sudah tidak banyak. Hingga musim panen berakhir, Priyono optimis bisa memenuhi 50 persen dari total target pengadaan. "Untuk wilayah eks Karesidenan Banyumas, panen raya memang sudah lewat. Namun sebagian petani masih ada yang panen, antara lain di wilayah Purbalingga dan Cilacap bagian barat," jelasnya. Upaya penyerapan beras oleh Bulog ini juga sebagai salah satu cara untuk menstabilkan harga. Dengan penyerapan yang cukup besar, diharapkan harga gabah di tingkat petani bisa semakin meningkat. Saat ini, harga beras di wilayah Banyumas masih stabil di kisaran harga Rp 7.500 atau sekitar Rp 200 di atas HPP. Harga beras ini diperkirakan akan tetap stabil hingga beberapa bulan ke depan, mengingat masih banyak sawah di wilayah Jateng dan Jabar yang masih memasuki masa panen. (why)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: