Pemerintah Belum Mampu Cover PAUD

Pemerintah Belum Mampu Cover PAUD

Butuh Swasembada Masyarakat PURWOKERTO - Meskipun dianggap sangat penting dalam peran tumbuh kembang anak, namun ternyata pemerintah belum mampu untuk mencukupi kebutuhan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). sehingga PAUD membutuhkan swasembada masyarakat untuk operasional.  GEBYAR PAUD : Siswa PAUD memadati acara Gebyar PAUD Jawa Tengah yang diadakan di GOR Satria, kemarin./DIMAS PRABOWO/RADARMAS Hal itu diungkapkan Bunda PAUD Jawa Tengah Atikoh Ganjar Pranowo, di sela-sela acara Gebyar PAUD di GOR Satria Purwokerto pada Rabu (25/5). Menurut Atikoh, banyaknya lembaga PAUD yang tersebar di desa menyebabkan pemerintah kewalahan untuk membiayai. Bahkan untuk guru pendidik PAUD masih berstatus semi relawan dengan gaji yang minim. "Jadi tidak hanya warga yang mempunyai anak di PAUD saja, namun warga yang tidak mempunyai anak di PAUD juga bisa memberikan bantuan," terangnya. Selain dari perorangan, dibutuhkan swasembada juga dari kelompok melalui dana Coorporate Social Responbility (CSR). Hal ini dinilai bisa membuat lembaga PAUD tetap hidup. Karena peran PAUD sangatlah penting terutama untuk tumbuh kembang anak. "Saat ini banyak kasus kekerasan anak-anak, peran PAUD sangatlah penting," katanya. Lebih lanjut Atikoh menerangkan, untuk kasus ini peran PAUD untuk mengenalkan pendidikan seks usia dini. Anak-anak harus diperkenalkan bagian tubuh mana yang diperbolehkan untuk dipegang dan tidak boleh dipegang. Meskipun oleh orang tuanya sendiri. "Dengan hal ini meminimalisir pelecehan seksual kepada anak, karena kasus ini banyak dilakukan oleh orang terdekat," terangnya. Dalam sistem pembelajaran yang diterapkan di PAUD juga berdasarkan pola ramah otak. Diakui Atikoh, masing-masing anak unik. Tidak semua anak bisa menerima dengan sistem pembelajaran yang sama. "Diperlukan trik sendiri agar pembelajaran yang disampaikan mengena. Sistem pembelajaran tersebut sudah diterapkan di PAUD. Namun tetap membutuhkan dukungan dari orang tua dan lingkungan," terangnya. (ida/sus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: